Hallo Kompasianer.
Lebih kurang dua atau tiga bulan sudah, kita tinggal di rumah atau bekerja dari rumah. Bagi yang sudah berkeluarga, saya yakin pasti banyak waktu dilewati bersama anak istri.
Kesempatan emas banget nih, untuk membangun kekompakan suami istri atau kekompakan orangtua dengan anak.
Kita semua sudah paham dong, fenomena yang lazim terjadi pada kaum urban. Pasangan  suami-istri super sibuk, sampai tidak punya banyak waktu di rumah.
Jangankan bermain bersama anak-anak, sekadar memandikan atau mengantar sekolah pun (bisa jadi) tidak sempat.
Saya dulu punya teman sekantor (seorang ibu), dari rumahnya di Bogor teman ini berangkat selepas sholat subuh. Kemudian dari kantor pulang jam enam sore, sampai rumah setegah sembilan malam.
Teman ini berkisah, ketika berangkat bareng suami, anaknya (masih kecil) masih terlelap. Dan begitu ayah-ibunya sampai rumah, si anak sudah siap-siap tidur (bahkan sudah tidur).
Itu rutinitas pada hari kerja (senin- Jumat) lho, kadang di hari Sabtu ada saja acara didatangi. Entah meeting dengan client, outing, gathering, acara kantor, atau datang ke acara launching produk, dan lain sebagainya.
Sumpah, mendengar kesibukan teman ini. Yang terlintas pertama kali di benak saya, adalah anaknya. Saya kasian banget dengan buah hati, yang semestinya menjadi prioritas.
Tapi apa daya, (kala itu) saya belum punya cara menunjukkan jalan keluar. Hanya bisa membatin prihatin, mendoakan terbaik bagi keluarga kecil ini.
----