Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22-23 - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Selarik Hikmah di Balik Covid-19, Sebegitu Sibukkah Kalian Para Ayah?

26 Maret 2020   23:06 Diperbarui: 27 Maret 2020   14:50 3121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketika sekarang semua dikejutkan dengan wabah Covid-19, mungkin ini pula saatnya bagi para ayah untuk meluangkan lebih banyak waktu bercengkerama dengan keluarga.| Dokumentasi pribadi

Wabah Covid-19 benar-benar menyentak kita semua, berdampak kepada seluruh sendi kehidupan dan melumpuhkan rutinitas keseharian. Detik ke detik berjalan terasa lamban dan mencekam, saya, istri, dan anak-anak enggan keluar rumah dan berdekatan dengan orang sekitar.

Saya dibuat sedih tanpa bisa berbuat apa-apa, ketika minggu pertama pemberlakukan stay at home ada tiga pekerjaan dibatalkan mendadak.

Bahkan ada yang di minggu malam meeting dengan matang, sepakat memulai pekerjaan pada keesokan hari. Tetapi di senin pagi, mendapat kabari bahwa semua rencana ditangguhkan.

Mendengar berita perih ini, badan ini lunglai seperti tak bertulang, harapan dipatri mendadak melayang meskipun sudah di depan mata. 

Sekolahnya gadis kecil diliburkan, sementara kakaknya yang mondok musti dijemput pulang, selama beberapa hari ke depan anak-anak harus belajar di rumah.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Di tengah kepedihan, saya berusaha menggali hikmah di balik peristiwa pahit ini. Terutama untuk para ayah, yang selama ini selalu dengan alasan kesibukan, tak punya waktu bercengkrama dengan keluarga.

Maka saat-saat seperti ini adalah kesempatan, untuk membayar apa yang telah lewat. Mari menurunkan gengsi dan jaim, segera dekati, raih tangan dan rangkul tubuh anak-anak.

Meskipun di awal terasa kaku dan canggung, tetapi kalian (para ayah) yang musti memulai dan menghilangkan sekat serta enggan.

Dalam masa prihatin, kita sedang diberi dispensasi berupa keleluasaan waktu, untuk menebus apa yang telah hilang dengan mengatasnamakan kesibukan.

Sebegitu Sibukkah Kalian Para Ayah ?

Saya yakin, siapapun pasti senang dengan kesibukan. Dengan kesibukan hidup akan terasa lebih hidup, membuat waktu ke waktu berjalan tanpa terasa.

Kesibukan membuat manusia berputar segenap daya, tercipta kreasi dan cara mewujudkan mimpi terpendam di benak. Sampai ada yang rela menghabiskan sepanjang waktunya, untuk berganti dari kesibukan satu ke kesibukan berikutnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun