Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22-23 - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Karier Terbaik Seorang Laki-laki!

18 Februari 2020   05:54 Diperbarui: 19 Februari 2020   15:18 710
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebuah riwayat mengisahkan,  ketika Rasulullah pulang dari perang tabuk. Mendekati kota Yastrib (sekarang Madinah), Rasul berjumpa seorang dengan tangan melepuh dan kulit merah kehitaman terpanggang matahari.

"Kenapa tanganmu kasar sekali?" (begitu kira-kira) tanya Rasulullah

"Ya Rasulullah, pekerjaan saya membelah batu setiap hari, kemudian saya jual ke pasar. Lalu hasilnya saya gunakan untuk menafkahi keluarga, karena itulah tangan saya kasar," jelas laki-laki dengan tangan melepuh.

Melihat tangan kasar itu, Baginda Nabi mengenggam dan dicium seraya bersabda, "inilah tangan yang tidak akan pernah disentuh oleh api neraka selama-lamanya".

dokpri
dokpri
 Tugas menjadi suami dan ayah, adalah ujian dalam memegang teguh amanah. Laki-laki rela mengabdikan perjalanan hidup, demi keluarga yang dibangun dengan jerih payah.

Istri dan anak- anak yang dipimpin, menjadi orang yang paling berhak mendapat perhatian serta nafkah lahir batin dan sebaik perlakuan.

Untuk segala kerja keras dan bentuk pengorbanan si ayah, tidak akan ada arti kalau kepala keluarga abai pada orang di bawah tanggung jawabnya.

Menilik kisah tukang batu di jaman Rasulullah, cukuplah menjadi pelajaran bagi kita umat akhir jaman.  Bahwa apa yang kita upayakan saat ini, pasti akan ada balasan baik cepat atau lambat.

dokpri
dokpri
Dan sudah semestinya, tugas sebagai suami dan ayah yang baik seharusnya menjadi karier sejati seorang laki- laki. Pencapaian dan kesuksesan di dunia luar tidak akan ada arti, kalau tidak dibawa pulang ke rumah dan dipersembahkan untuk anak istri.

Perjuangan kepala keluarga  dalam pencarian nafkah, musti dibarengi dengan penaklukkan pada ego diri. Dan hal tersebut, sesungguhnya sangat bisa dimulai dari sikap mempriosritaskan istri dan anak-anak. 

Mereka yang berada di rumah, adalah guru kehidupan sesungguhnya bagi si kepala keluarga. Kalau nahkoda keluarga lalai dan abai pada mereka, niscaya suatu saat bom waktu akan meledak tanpa dibendung akibatnya.  

Maka karier terbaik seorang laki-laki, adalah menjadi suami dan ayah terbaik. 

Semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun