Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22-23 - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Karier Terbaik Seorang Laki-laki!

18 Februari 2020   05:54 Diperbarui: 19 Februari 2020   15:18 710
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Memang tidak ringan tugas diemban, oleh laki-laki yang menyandang status sebagai kepala keluarga. Pada pundaknya dipikulkan amanah kehidupan, yaotu menafkahi istri dan anak-anak, bertanggung jawab penuh terhadap keluarga.

Sebagai suami, seorang lelaki memiliki kesempatan belajar menyelaraskan ego dengan istri. Bahwa setiap keputusan keluarga, bukan lagi kemauan sendiri dikedepankan. Melainkan ada kemauan istri, yang harus ditimbang perasaan.

Pada perempuan yang telah engkau ambil dari ayah ibunya, sudah seharusnya sikap terbaik sang suami yang dipersembahkan. Istri adalah perempuan yang menyerahkan dirinya, merelakan mendampingimu sepanjang waktu dan semampu dia bisa.

Sebagai ayah, seorang lelaki memiliki kesempatan berbenah dan introspeksi diri. Bahwa perkataan yang keluar dari bibirnya, bahwa sikap dan tindak tanduknya yang menjadi peranginya. Akan menjadi teladan buah hati, dan mereka menjadikan si ayah figure panutan.

Kepada generasi penerus estafet kehidupan, seorang ayah memiliki kontribusi besar bagi pembentukan karakter si anak. Akan seperti apa anak-anak kelak menghadapi kehidupan, tergantung orangtuanya memberi pondasi yang kokoh pada diri mereka.

-----

sumber | beritaenam.com
sumber | beritaenam.com
Sikap egois dan menang sendiri si kepala keluarga, sejatinya menjadi awal dan sumber malapetaka. Musabab seorang suami berlaku kasar pada istri, musabab seorang ayah abai terhadap anak-anak.

Mungkin semasa badan masih perkasa, akibat dari perlakuan semena-mena itu belumlah dirasakan. Kepala keluarga bisa saja menghilang bak ditelan bumi, melepaskan tanggung jawab yang diemban.

Tetapi, betapa banyak kasus terjadi di sekitar kita telah didapati. Bahwa benar adanya, semesta bekerja menurut hukum sebab akibat. Setiap orang mendapati apa yang diperbuat, tidak lebih dan tidak berkurang sedikitpun.

Sangat mungkin, akibat itu bukan melalui tangan istri atau anak-anak yang membalaskan. Tetapi mereka yang tersakiti, akhirnya bisa menyaksikan derita si kepala keluarga (jadi persis sinteron azab kan).

Karier Terbaik Seorang Laki-laki !

Kisah epic ini, saya yakin akan menjadi kisah teladan yang abadi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun