Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22-23 - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Reynhard Sinaga dan "Anak Polah Bopo Kepradah"

8 Januari 2020   09:11 Diperbarui: 8 Januari 2020   18:18 7575
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar | tribunkaltim.tribunews.com

Seharian kemarin gaduh, di media sosial maupun media mainstream  menyebut satu nama yaitu Reynhard Sinaga. Di twitter beberapa keyword terkait sempat masuk treding topic, seperti Manchester, Reynhard Sinaga, dan lgbt.

Saya yakin Kompasianer pasti mengikuti, cukup klik salah satu keyword akan terkuak kabar di balik semua yang berhubungan dengan kata kunci tersebut. Yaitu kasus pemerkosaan seorang pria kepada ratusan pria, kemudian diklaim sebagai pemerkosaan berantai terbesar di Inggris.

Pro dan kontra (baca hujatan) tak bisa dielakkan, memberikan pendapat dari berbagai sudut pandang ala netizen (yang tahu semua hal #eh). Di timeline medsos, tak kalah ramai dibagikan ulang cuplikan video dari salah satu TV ternama.

Dan uniknya di salah satu berita disebutkan, bahwa pelaku mengaku merasa tidak bersalah. Menurut pengakuannya, hubungan badan dilakukan atas dasar suka sama suka.

"orangtuanya pasti malu karena kejadian ini", "Sungguh, memalukan bangsa dan negara", "nama marga jadi tercemar gara-gara satu orang", "ganteng, pinter. Kelihatannya rajin ibadah, ternyata bukan jaminan kelakuan bener".

Begitu kira kira, beberapa komentar yang nongol di fb dan twitter saya. Meski ada yang berusaha bersikap netral, tapi tak sedikit yang langsung menghujat dan memojokkan.

Dan saya cukup tercerahkan, ketika membaca ulasan dari Kompasianer Endro S Efendi. Artikel yang diganjar HL ini cukup netral, fokus melihat persoalan dari sisi seorang hipnoterapi (sesuai disiplin ilmu digeluti).

Ulasan Kompasianer ini cukup personal dan runut, ditulis berdasarkan pengalaman pribadi ketika menangani kasus terkait lgbt. Intinya dengan terapi dan kesabaran serta usaha pantang menyerah, perilaku seks menyimpang bisa diatasi.

Bukankah Sunatullah telah berlaku sedemikian sempurna, bahwa setiap masalah di dunia ini selalu tersedia solusinya.

------

Saya sepakat, bahwa semua kejadian di dunia modern, dan sampai masa apapun nanti. Kalau boleh menyimpulkan, adalah pengulangan-pengulangan dari kejadian masa lalu. Termasuk perilaku seks menyimpang, sebenarnya bukan hal baru di muka bumi ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun