Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22-23 - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Men"Detak"kan Budaya Melalui Film Bertema Budaya

23 Desember 2019   05:31 Diperbarui: 29 Desember 2019   06:17 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi | Aenigma Picture

"Percuma mengangkat budaya jika kita tak berbudaya" Yongki Ongestu - Sutradara

Sebuah sore, di bilangan Alam Sutera Tangerang Selatan. Suasana terasa hangat, ketika saya terlibat dalam bincang santai seputar film Detak.  Jurnalis dan Blogger, bersua dengan Ibu Aryanna Yuris (Produser) dan  Bapak Yongki Ongestu (Sutradara).

Jujur,  sejak kali pertama menginjakkan kaki. Saya merasa akan betah berlama-lama, berada di ruangan kantor ini.  Di lantai dua, kami duduk di kursi kotak berbalut kain hitam. Kursi panjang tanpa sandaran ( di desa saya namanya lincak), menjadi penopang minuman hangat dan snack. Semua yang ada di ruangan, mendukung untuk terciptanya suasana ngobrol yang gayeng dan hangat.

------

dokumentasi | Aenigma Picture
dokumentasi | Aenigma Picture
Di kantor Aenigma Picture, saya menyimak penjelasan proses produksi dan behind the scene (BTS) film berjudul Detak. Film yang mengangkat budaya daerah Banyumas.  Yaitu tari lengger. "Ini bukan film horor, tapi drama misteri," tegas Yongki.

Persiapan dilakukan cukup matang, sebelum produksi dilakukan survey ke daerah asal tarian khas ini. Mendatangi dan mewawancarai praktisi, seniman tari dan tokoh masyarakat setempat. Salah satunya adalah Pak Kendar, seorang pemain calung senior, yang mengatakan bahwa tarian lengger digelar untuk merayakan panen.

Yongky Ongestu- Sutradara Detak | dok. Aenigma Pictures
Yongky Ongestu- Sutradara Detak | dok. Aenigma Pictures
Dela Dartyan (pemeran Sukma), rela tinggal satu setengah bulan sebelum shoting dimulai. Demi belajar tari lengger, serta mengamati kebiasaan dan logat masyarakat Banyumas.

Tak ketinggalan Refal Hady ( pemeran dr. Jati), belajar metode bedah jahit dan memeriksa pasien. Untuk perannya sebagai dokter ahli bedah toraks kardiovaskular. Melakukan transformasi fisik, dengan pemasangan wig setiap take.

dokumentasi | Aenigma Pictures
dokumentasi | Aenigma Pictures
Sinopsis

Warga setempat mulai hilang, sejak kedatangan seorang dokter dari kota. Dibalik penampilan yang sopan dan pendiam, ternyata dr. Jati adalah seorang psikopat. Sukma, calon penari lengger. Warga setempat mempercayai, bahwa si penari yang bisa menjauhkan desa dari malapetaka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun