Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22-23 - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

"Hamil Berdua", Bentuk Dukungan Suami untuk Istri yang Sedang Hamil

6 Desember 2019   06:08 Diperbarui: 6 Desember 2019   18:51 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi: Shutterstock

Pada masa kehamilan ibu, biasanya kerap kita dengar istilah "Suami Siaga". Istilah yang menggambarkan, seorang suami siap siaga ketika sang istri (sedang hamil) butuh bantuan. Kalau tidak salah ingat, kampanye "Suami Siaga" ini pernah sangat populer, adalah program dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Dan saya sangat sepakat dengan ajakan ini, karena kehamilan adalah momen yang tidak boleh disia-siakan. Adalah momen untuk membangun kebersamaan, menguatkan ikatan antara suami dan istri. Pasangan yang memanfaatkan momen ini, perhatikan dampaknya dalam jangka panjang.

Sebagai suami, saya tidak berhenti belajar dan terus mengingatkan diri. Terutama ketika sedang kesal, atau hendak meluapkan amarah pada istri dan anak-anak. Setiap mengingat periode hamil dan melahirkan, membuat saya berdamai dengan situasi dan keadaan.

Ya, mengingat masa kehamilan istri. Membawa pada saat, ketika gerak gerik di setiap kegiatan menjadi serba salah adanya. Tidur terkurap tidak bisa, tidur miring pinggang yang sakit, tidur telentang membuat dada tertekan --Ya Alloh, kasian banget.

Sungguh, saya tidak bakalan lupa kejadian dahsyat tersebut. Apalagi ketika berdiri di pinggir ranjang, bersebelah dengan dokter dan suster. Sementara istri berserah diri, bertaruh nyawa saat mengejan hingga melahirkan.

Apabila prosesi ini bisa diwakilkan, saya adalah orang pertama yang bersedia mengambil alih. Biarlah istri sudah sembilan bulan bersusah payah dalam kehamilan, dan saya yang siap menampung rasa sakit ketika melahirkan itu.

dokpri
dokpri
Peristiwa hamil dan melahirkan yang luar biasa ini, rasanya lebih dari cukup bagi para suami. Untuk memiliki alasan tak terbantahkan, mengapa dirinya harus bersetia, mengapa harus bersikap lemah lembut dan menyayangi istri. Dan saya akhirnya paham pesan orangtua, mengapa momen sakral ini tak boleh dilewatkan seorang suami.

Nah, terkait periode kehamilan, setelah "Suami Siaga" saya mendapatkan istilah baru. Istilah yang (menurut saya) lebih enak ditangkap telinga dan tentu saja mengena. Yaitu "Hamil Berdua". Istilah yang saya dapati, ketika hadir di acara Bicara Gizi.

Saya menyimak pemaparan dari dua ahli berkompeten, yaitu dokter kandungan dan psikolog. Tetapi khusus artikel ini, saya akan membahas bagaimana menghadapi kehamilan dari sudut pandang psikologi.

------

Para suami pasti senang dong, pagi pagi mendapati kabar gembira dan mengejutkan. Ketika istri berteriak kegirangan, karena mendapati permukaan tespack dengan dua strip. Itu pertanda istri hamil, dan biasanya pasangan muda tidak sabar segera membawa periksa ke dokter. Ya, kehamilan pasti sangat ditunggu semua pasangan yang baru menikah (atau yang lama tetapi belum dikaruniai buah hati).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun