Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22-23 - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Keluarga Baru Membeli Rumah Lama, Kenapa Tidak?

1 Desember 2019   20:02 Diperbarui: 4 Desember 2019   08:54 1105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

dokpri
dokpri
 Ibarat jodoh, ternyata rumah juga berlaku serupa. Rejeki tempat tinggal kami, ternyata hanya berjarak sekira dua kilometer-an dari rumah mertua (beda kelurahan). Dan perumahan ini pula, sebelum menikah pernah saya datangi. 

"Itu, tetangganya bu Sani, rumahnya dijual" ujar ibu mertua jelang maghrib.  Saya cukup familiar dengan nama yang disebut, beliau adalah teman ibu di pengajian. Kerap nyamperin, saat mengaji atau berangkat ke majelis taklim. 

Maka selepas sholat maghrib, tanpa pikir panjang kami bergegas ke lokasi dimaksud.

Membeli Rumah Lama, Kenapa Tidak 

Sebenarnya ini masalah  selera, kebetulan target saya (kala itu) yang penting punya rumah. Maka seperti di awal tulisan, saya tidak terlalu pilah dan pilih soal kriteria spesifik rumah . Asal sreg di hati, mau rumah baru atau lama, mau di komplek perumahan atau di kampung, bagi saya dan istri tidak masalah.

Ketika langit mulai disapu gelap, saya bersama istri (anak dititip) berangkat ke alamat rumah disampaikan ibu mertua. Sebuah perumahan dibangun tahun 80-an, bisa ditilik dari model sebagian besar bangunan yang tampak model lama.

dokpri
dokpri
Kami berputar mencari alamat, tidak butuh waktu lama bisa menemukan. Kali pertama datang, saya melihat beberapa bagian bangunan rumah mulai rusak. 

Pagar depan macet susah dibuka, atap triplek sudah nglintek, warna cat tembok kusam, sebagian besar ubin sudah lepas dari tempatnya. Yang bikin saya agak jijik, adalah kamar mandi dan dapur yang berantakan dan pengap.

Tapi ada satu yang membuat saya agak lega, lazimnya ukuran tanah di perumahan lama lumayan luas. Kalau perumahan kelas menengah jaman sekarang, ukuran tanah 90 meter peregi atau kurang. 

Untuk ukuran tanah perumahan lama kelas menengah,  di kisaran seratus meter persegi atau bahkan lebih dari seratus.

Malam itu kami tidak langsung memutuskan, minta waktu berpikir dan berunding. Kalau tertarik kami akan kabari, bisa jadi kembali untuk kali kedua melanjutkan obrolan lebih serius. Dan setelah ngobrol dengan ayah dan ibu mertua, akhirnya kami teryakinkan dengan rumah ini.

------

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun