Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22-23 - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Boleh Saja Suami Bercanda dengan Istri, tapi Jangan Kebablasan

27 September 2019   22:41 Diperbarui: 27 September 2019   23:03 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Untungnya si Ustad benar-benar tidak tahu, jadi guyonan sekilas itu tak menimbulkan rasa tidak enak. Materi pengajian terus dilanjutkan, hingga selesai dan keadaan berjalan dengan wajar dan biasa-biasa saja.

Boleh Guyon, Tapi Perhatikan Batasannya !

Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, Tiga perkara yang serius dan bercandanya sama-sama dianggap serius : (1) nikah (2) talak dan (3) rujuk.

Ibnu Mundzir rahimahullah berkata, "Para ulama dari yang saya ketahui berijma (sepakat) bahwa talak yang diucapkan serius maupun bercanda adalah sama saja (tetap jatuh talak).

cyberlampung.com
cyberlampung.com
Dalam hidup ini, guyon atau becanda memang perlu, karena bisa membantu untuk mengusir stres, sehingga kita bisa sejenak melupakan masalah hidup yang sedang dihadapi. Coba, kalau ada orang yang sepanjang hidup bawaannya serius, jangan jangan akan kehilangan selera humor.

Namun, guyonan harus diperhatikan rambu-rambunya, jangan sampai masalah serius dibuat guyon  dan akhirnya kebablasan yang menyesal diri sendiri. Salah satunya masalah perkawinan, bagi saya tidak baik dijadikan bahan guyonan.

Guyon suami istri bisa bernilai pahala, tapi sebaiknya menghindari hal-hal nyerempet bahaya, yang berpotensi pada tercetusnya kalimat talak (baik sengaja atau tidak). Seperti kisah prank di awal tulisan, atau guyon di WAG tentang poligami, kalau tidak jaga kalimat bisa-bisa kebablasan.

Saya yakin, masih banyak bahan guyon lain, yang membuat suasana menjadi lebih cair. Tapi perlu diingat, kalau terlalu sering tertawa juga tidak baik, konon membuat hati menjadi keras, tidak peka pada situasi di sekeliling.

Happy week end Kompasianer, Semoga bermanfaat!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun