Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22-23 - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pilih Istri Pekerja atau Ibu Rumah Tangga?

22 Agustus 2019   06:59 Diperbarui: 22 Agustus 2019   07:01 347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Kalau untuk jadi Ibu rumah tangga saja, kenapa musti sekolah tinggi-tinggi" ucap seorang teman. Polemik atas dua pilihan berbeda, antara perempuan sudah menikah yang memilih berkarir (di kantor) atau memilih menjadi ibu rumah tangga (IRT) saja, rasanya tidak akan pernah ada selesainya, persis seperti lingkaran yang tidak berujung dan berpangkal.  

Saya yakin, bahwa setiap orang sebelum memilih, pasti sudah mempertimbangkan baik-baik akibatnya di kemudian hari. Bahwa setiap orang sudah berhitung dengan masak, tentang keputusan hendak diambil. Jadi buat apa guna dipertentangkan, toh resiko setiap pilihan akan dirasakan oleh si pembuat keputusan itu sendiri.

Menurut perempuan  atau istri yang pilih ngantor, bahwa pasangan suami dan istri yang keduanya bekerja akan memiliki double income. Sehingga kebutuhan rumah tangga bisa disokong berdua (suami istri), niscaya akan dapat memenuhi lebih banyak kebutuhan -- masuk akal sih.

Sementara bagi perempuan sudah menikah yang memilih menjadi ibu rumah tangga, alasan dikemukan tak kalah kuatnya, "Saya ingin merawat dan membesarkan anak-anak, karena perhatian ibu tidak bisa digantikan dengan uang".

Kalau diperhatikan dengan seksama, kedua alasan dikemukakan (sebenarnya) tujuannya sama, masing-masing ingin meringankan beban suami tetapi dengan cara yang berbeda.

Bahwa dengan istri turut bekerja, berarti akan membantu keuangan keluarga, hal ini tentu tidak bisa disalahkan, Sementara untuk istri yang mengurus rumah (IRT), berarti bisa mengasuh anak-anak dan rumah, sehingga suami tidak perlu membayar asistan rumah tangga dan baby sister.

illustrasi-dokpri
illustrasi-dokpri
Sebaiknya  pilih yang mana ?

Memilih mana saja dipersilakan, karena kedua pilihan tidak bisa dipersalahkan dan tidak sepenuhnya benar. Kedua pilihan lebih dari sekedar tentang salah dan benar, karena setiap orang memaknainya berbeda dan akan mendapatkan apa yang diputuskan.

Memilh menjadi istri yang berkarir monggo saja, karena tidak ada yang salah dengan istri yang punya pernghasilan sendiri.  Pun mau menjadi ibu rumah tangga, juga monggo saja, karena memilih adalah bagian dari hak yang tidak bisa diganggu gugat. Dan Kunci dari kedua pilihan hanya satu, sebaiknya atas kesepakatan suami. 

Apapun yang diputuskan istri, apabila suami mendukung dan ridho, maka akan tenang dan akibat (senang atau susah) ditanggung dihadapi bersama.

Istri yang pekerja, bisa tenang melewatkan waktu dengan setumpuk pekerjaan di kantor. Kalau ada apa apa dengan rumah, istri tidak disalahkan dan suami dengan ringan hati membantu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun