Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22-23 - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Yuk, Akhiri Perilaku "Jahiliyah" dalam Konsumsi Keseharianmu!

12 Juli 2019   09:21 Diperbarui: 13 Juli 2019   20:31 1402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jahiliyah adalah konsep dalam agama Islam yang menunjukkan masa di mana penduduk Mekkah berada dalam ketidaktahuan (kebodohan). 

Siapa yang makanan favoritnya gorengan, saya adalah penggemar berat bakwan dan tahu isi, setelah itu baru pisang goreng dan tempe ditepungin. Apalagi kalau beli dari abang yang mangkal depan minimarket A*f*mart,  hmmmm, tepungnya itu lho, digoreng sampai crispy kalau digigit kreeess.

Saking gemarnya dengan gorengan, saya beli tak pandang waktu, bisa pagi sambil berangkat kerja, bisa siang ketika di kantor atau malam setelah sampai rumah sambil nonton teve.

Misalnya ada lima biji gorengan saja, tidak sampai satu jam dijamin tandas, rasanya asyik dan nikmat nguyah sembari nglethus (apa ya bahasa indonesianya--hehe) cabe, atau kalau nggak ada bisa dicocol dengan saos pedas.

Bagi saya, gorengan seperti memiliki ikatan batin --hehehehe-, pasalnya dari awal ngekost dan kalau duit lagi cepak, maka cukup makan nasi putih dan lauknya gorengan ditambah kecap. Yummy, nikmatnya menyantap nasi putih anget, plus bakwan yang baru diangkat dari wajan.

Sssst, rupanya gorengan saja tidak cukup, masih ada lagi kegemaran saya, adalah es teller dengan segala rupa warna campuran potongan buah, kemudian ditimpa es serut diatasnya dan diguyur syrup merah tak lupa lelehan kental manis.

Eit's, masih ada lagi ih, saya juga suka tongseng (kadang si abang penjual diberi bonus jeroan banyak), soto kikil, ayam tepung (baik ber-merk maupun dijual dipinggir jalan), pecel lele, ayam penyet dan seterusnya dan seterusnya.

Dan bagaimana penampakan saya kala itu ? Badan ini membulat, perut jadi buncit, lengan sebesar paha, paha apalagi. "Ini muka, kok isinya pipi semua ya" celetuk saudara, sewaktu melihat foto saya-- Hahaha.

penampakan saya sebelas tahun silam- dokumentasipribadi
penampakan saya sebelas tahun silam- dokumentasipribadi
-----

Sebagai muslim yang terus belajar meneladani Rasulullah, rasanya saya belum sepenuhnya mengikuti jejak beliau. Membaca perjalanan baginda Nabi, yang senantiasa tawadu dan menjaga diri dari kesalahan sekecil apapun (padahal beliau sudah dijamin surga), , rasanya saya masih sangat-sangat jauh

Benar saya memang berusaha mendirikan sholat lima waktu (meski belum tentu khusyu), benar saya masih berupaya keras menjalankan puasa Ramadan (meski tidak diimbangi puasa ucapan tulisan dan sebagainya).  

Tapi perilaku beliau yang terkait artikel ini, nyatanya masih banyak hal belum saya amalkan. Saya pernah membaca deskripsi tentang perawakan Baginda Nabi, Beliau memiliki postur tubuh tidak gemuk dan tidak terlalu besar, berperawakan baik dan tegak.  Pundaknya bagus dan kokoh, dada dan pinggang seimbang (silakan googling, soalnya kalau mau diteruskan bisa satu artikel sendiri).

Baru sampai kalimat (tentang perawakan) pertama saja, saya sudah merasa gagal mencontoh Rasulullah, yaitu memiliki postur tubuh tidak gemuk dan tidak terlalu besar.

Saya pernah obesitas (karena saking gendutnya), kaos ukuran paling besar yang sudah dipakai, ternyata tidak bisa menyembunyikan perut yang terlanjur maju.

Yuk, Sudahi Jahiliyah dalam Konsumsi Keseharianmu !

Saya meyakini, bahwa alam semesta ini bekerja sesuai hukum yang melingkupinya, bahwa hasil apa kita dapatkan sebanding lurus dengan yang diperbuat. Mengacu hukum alam tersebut, sebenarnya kita tidak perlu dibuat repot dan ribet.

Kalau ada orang julid atau berbuat jahat, (sebenarnya) tanpa kita balaspun si pelaku kejahatan akan mendapat karma yang setimpal. Ya, balasan tersebut bukan dari tangan kita sendiri, tapi buah dari perbuatan mereka sendiri (hal ini juga berlaku buat diri sendiri ya)

ilustrasi-dokpri
ilustrasi-dokpri
Contoh sederhananya, akibat kebiasaan makan gorengan dan konsumsi yang manis-manis serta jeroan, maka saya mendapatkan bentuk tubuh tambun dan obesitas. Dan namanya manusia, kadang masih suka ngeyel kalau belum terkena batunya.

Memasuki usia 40-an, saya baru merasakan efek dari penerapan pola makan yang tidak terkontrol selama ini. Suatu hari saya sempat jatuh sakit, mengingat kejadian ini membuat saya ngeri, karena badan sampai sakit sekali kalau digerakkan.

Seketika benak ini berkecamuk, membayangkan penyakit yang macam-macam, dan yang saya paling ingat saat itu adalah anak-anak yang masih kecil. Dua wajah tanpa dosa itu, saya ingin melihatnya lebih lama dan si ayah dalam keadaan sehat.

Maka keesokan hari saya pergi ke dokter, dan hasil diagnosa menyatakan bahwa saya terindikasi beberapa penyakit menyeramkan. Dan yang membuat saya benar-benar takut, adalah potensi terjadinya pelemakan hati dan hypertensi.

Melangkah keluar dari klinik, pikiran ini seperti dibukakan pintu pencerahan. Seperti tumbuh kekuatan dan tekad untuk berubah, karena saya pengin sehat dan bisa mendampingi anak-anak, mengantarkan menuju kesuksesan -- Amin.

before and after- dokpri
before and after- dokpri
Kompasianer yang masih muda (atau usia sepantaran), cukup saya saja yang merasakan sakit tidak mengenakkan itu ( kejadian tersebut sekira tiga tahun silam). Sebelum terkena karma (baca sakit) karena ulah sendiri, segera benahi pola makan dan gaya hidup.

Yuk, sudahi masa jahiliyah dalam konsumsi makanan. Mungkin saat ini kalian masih muda dan sehat, sehingga aneka makanan bisa dengan sesukanya dikonsumsi. Tapi, ada baiknya mulai dikendalikan agar tidak berlebihan.

Makan gorengan boleh, tapi sesekali dan seperlunya saja, minum yang manis tidak dilarang, tapi ingat jangan keterusan dan dijadikan kebiasaan. Teman teman yang muslim, pengin kan punya perawakan seperti Rasul (tidak gemuk dan tidak terlalu besar), satu-satunya jalan stop makan yang serba berlebihan.

Ssalam sehat  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun