"Bahkan yang paling hebat dan mengagumkan adalah orang yang mengenali Allah kemudian mendurhakai-NYA, mengenali setan kemudian mengikutinya, mengenali dunia kemudian condong kepada dunia" Umar bin Abdul Azis.
Sejak menjadi ayah, saya cukup meminati buku-buku bertema pengasuhan/ parenting. Dari buku-buku inspiratif inilah, saya belajar banyak, bagaimana seharusnya menjadi ayah. Keteladanan orangtua yang ditorehkan para manusia pilihan di masanya, telah tercatat dengan tinta emas dalam sejarah abadi sepanjang masa, menjadi api penyuluh bagi para penerusnya hingga akhir jaman.
Adalah sosok Umar bin Abdul Azis, nama yang sungguh menyita kekaguman, saya menaruh hormat sangat mendalam. Sebagai pemimpin beliau sangat tegas melawan kemungkaran, sebagai ayah beliau lembut hati dan penuh keteladanan.
Apalah yang lebih mulai dari tugas seorang ayah, kecuali menyiapkan anak-anak menjadi generasi lebih baik dibanding dirinya sendiri. Tugas penyiapan ini, sejatinya merangkum semua tugas kehidupan, yaitu tugas ayah sebagai kepala keluarga yang meliputi pengayoman dan melindungi anak istri, tanggung jawab dan berdedikasi dalam pencarian nafkah penghidupan, santun dalam bertetangga dan bermasyarakat dan lain sebagainya.
--------
Ibu ; Wahai anakku, segeralah kita tambah air dalam susu ini supaya terlihat banyak, sebelum matahari terbit.
Anak : Kita tidak boleh melakukan ini ibu, Amirul mukminin telah melarangnya.
Ibu ; ini masih sangat pagi, Amirul Mukminin tidak akan tahu
Anak ;Â Jika Amirul Mukminin tidak tahu, tapi Tuhannya Amirul Mukminin tahu.
Khulafaur Rasidin (sahabat Nabi), yang terkenal dengan julukan Singa padang pasir yaitu Umar bin Khatab, ditunjuk menjadi khalifah sepeninggal Baginda Rasulullah Muhammad SAW. Beliau terkenal dengan kebiasaan ronda setiap malam, memastikan rakyat tidak ada yang kelaparan atau mengeluh.Â