Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22-23 - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Keteladanan Ayah Hebat Itu, Ternyata dari Keturunan Pemimpin yang Gemar Ronda

27 Mei 2019   04:14 Diperbarui: 27 Mei 2019   04:14 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Bahkan yang paling hebat dan mengagumkan adalah orang yang mengenali Allah kemudian mendurhakai-NYA, mengenali setan kemudian mengikutinya, mengenali dunia kemudian condong kepada dunia" Umar bin Abdul Azis.

Sejak menjadi ayah, saya cukup meminati buku-buku bertema pengasuhan/ parenting. Dari buku-buku inspiratif inilah, saya belajar banyak, bagaimana seharusnya menjadi ayah. Keteladanan orangtua yang ditorehkan para manusia pilihan di masanya, telah tercatat dengan tinta emas dalam sejarah abadi sepanjang masa, menjadi api penyuluh bagi para penerusnya hingga akhir jaman.

Adalah sosok Umar bin Abdul Azis, nama yang sungguh menyita kekaguman, saya menaruh hormat sangat mendalam. Sebagai pemimpin beliau sangat tegas melawan kemungkaran, sebagai ayah beliau lembut hati dan penuh keteladanan.

Apalah yang lebih mulai dari tugas seorang ayah, kecuali menyiapkan anak-anak menjadi generasi lebih baik dibanding dirinya sendiri. Tugas penyiapan ini, sejatinya merangkum semua tugas kehidupan, yaitu tugas ayah sebagai kepala keluarga yang meliputi pengayoman dan melindungi anak istri, tanggung jawab dan berdedikasi dalam pencarian nafkah penghidupan, santun dalam bertetangga dan bermasyarakat dan lain sebagainya.

--------

Ibu ; Wahai anakku, segeralah kita tambah air dalam susu ini supaya terlihat banyak, sebelum matahari terbit.

Anak : Kita tidak boleh melakukan ini ibu, Amirul mukminin telah melarangnya.

Ibu ; ini masih sangat pagi, Amirul Mukminin tidak akan tahu

Anak ; Jika Amirul Mukminin tidak tahu, tapi Tuhannya Amirul Mukminin tahu.

Khulafaur Rasidin (sahabat Nabi), yang terkenal dengan julukan Singa padang pasir yaitu Umar bin Khatab, ditunjuk menjadi khalifah sepeninggal Baginda Rasulullah Muhammad SAW. Beliau terkenal dengan kebiasaan ronda setiap malam, memastikan rakyat tidak ada yang kelaparan atau mengeluh. 

Hingga suatu hari, pada dini hari mendapati dialog seorang anak perempuan dengan ibunya. Mendengar dialog tersebut, Umar bin Khatab menangis, merasakan betapa mulia hati anak perempuan itu, kemudian pulang ke rumah dan menyuruh anak lelakinya Asim menikahi gadis berhati mulia ini.

"Semoga lahir dari keturunan gadis ini, bakal pemimpin islam yang hebat, kelak memimpin orang Arab dan Ajam."

Asim anak lelaki yang taat kepada sang ayah, bersedia menikahi gadis miskin, kemudian melahirkan anak perempuan bernama Laila lebih dikenal dengan sebutan Ummu Asim. Ketika dewasa, ummu Azim menikah dengan Abdul Aziz bin Marwan, dari rahimnya lahirlah laki-laki yang kelak menjadi pemimpin hebat.

Adalah Umar bin Abdul Azis, sepanjang hidupnya sebagai pemimpin diliputi kesederhanaan dan sebagai seorang ayah keteladanannya menjadi panutan generasi sampai akhir jaman.

kisahteladan.web.id
kisahteladan.web.id
---------

Terkisah seorang ayah, pada suatu malam sedang sibuk bekerja di salah satu ruang kerja di bagian rumahnya, dan didatangi anaknya yang sudah dewasa.

"Wahai anakku, ada gerangan apakah kiranya engkau masuk ke ruangan kerja ayah?" tanya sang ayah dengan penuh perhatian.

"Ananda mohon perkenan waktu Ayah, ada urusan yang hendak aku sampaikan." Jawab sang anak penuh hormat

"Urusan apakah wahai anakku?" tanya sang ayah kembali

"Ada urusan keluarga, ananda membutuhkan pertimbangan dan sumbang saran dari ayah" balas sang anak

Sebatang lampu kecil yang menyala, satu satunya penerangan di kamar itu dipadamkan, dengan satu kali tiupan sang ayah yang ternyata seorang pemimpin besar, seketika ruangan menjadi gulita.

"Ayah, kenapa lampu harus dimatikan, sampai aku tak bisa menatap wajah ayah?" tanya anak lelaki keheranan dan tak mengerti.

"Anakku, kita tidak boleh menggunakan fasilitas negara, untuk membahas persoalan keluarga. Mulailah bicara anakku, apa persoalanmu" jawab sang ayah penuh wibawa.

Kisah sederhana di tempat sederhana, namun menorehkan mutiara sejarah yang luar biasa, bahkan sanggup mengguncangkan jiwa setiap orang yang membacanya. Dan ayah luar biasa hebat ini, adalah Khalifah Umar Ibn Abdul Azis, khalifah kelima yang malam itu membahas persoalan rumah tangga dengan putranya.

Bayangkan Kompasianer, sekelas khalifah berbincang dengan anak kandungnya di ruangan gelap tanpa penerangan setitikpun. Sangat jauh dibanding kita di jaman modern, baru mendapat amanah jabatan belum seberapa, sudah memanfaatkan demi keuntungan pribadi.

----

hidyatullah.com
hidyatullah.com
Pada era Al-Walid, Umar bin Abdul Azis menginisiasai pembentuk dewan yang kemudian menjalankan pemerintahan provinsi, sehingga semua masalah bisa diselesaikan di Madinah.

Akhirnya banyak orang bermigrasi ke Madinah dari Iraq, mencari perlindungan dari gubernurnya yang kejam (Al Hajjaj) kemudian Al Hajjaj menekan Al Walid  untuk memberhentikan Umar.

Kemudian pada era Sulaiman, suatu hari Usman diajak ke markas pasukan Bani Umayyah,

"Apa yang kau lihat wahai Umar bin Abdul Azis?" tanya Sulaiman.

Umar ; "Aku sedang lihat dunia itu sedang makan antara satu dengan yang lain dan engkau adalah orang yang paling bertanggung jawab"

Sulaiman : "Engkau tidak kagumkah dengan semua ini?"

Umar ; "Bahkan yang paling hebat dan mengagumkan adalah orang yang mengenali Allah kemudian mendurhakai-NYA, mengenali setan kemudian mengikutinya, mengenali dunia kemudian condong kepada dunia"

Umar bin abdul Azis, diangkat menjadi khalifah pada tahun 716, pada zaman kekuasaannya mampu mengkondisikan negaranya seperti 4 khalifah pertama (Khulafaur Rasyidin Abu bakar, Umar, Usman, Ali).

Kesederhanaan hidupnya tidak diragukan lagi, gajinya sebagai khalifah hanya 60 dirham sebulan, karena itu banyak yang menjuluki sebagai khulafaur Rasyidin ke 5. Umar bin Abdul Aziz, semasa hidupnya sangat disegani dan dihormati, hingga ketika datang waktu meninggalnya, binatang buas tidak memangsa.

tangkapan layar youtube
tangkapan layar youtube
------

Sebagai manusia penuh khilaf, saya masih sangat jauh, untuk mencontoh perilaku Khalifah Umar bin Abdul Azis, yang secara Mahzab juga dari darah ksatria (yaitu Umar bin Khatab). Namun dari sisi peran keayahan, saya bisa memetik inspirasi, untuk selalu meneladani kesederhanaan dan kelembutan kepada anak-anak.

Sungguh, bagi saya pribadi-pribadi istimewa seperti Umar bin Abdul Azis, meski jasadnya terkubur tanah, tapi namanya hidup dan mengabadi---wallahu'alam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun