Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22-23 - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Nasi Tumpuk a la Bu Iis, Bisa Dibayar dengan Non-Tunai

19 Mei 2019   05:40 Diperbarui: 19 Mei 2019   05:41 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bu Iis penjual nasi tumpuk-dokpri

--------

"Nasinya berapaan bu?" tanya saya

"Dua puluh ribu"jawabnya

Ketika saya hendak membayar dengan uang cash, si ibu mengatakan bahwa ditendanya menyediakan pembayaran memakai fintech (financial teknologi). Waaw, seketika saya merasa exited, meski berjualan dadakan (memanfaatkan moment ngabuburit), tetapi sudah aware dengan pembayaran non tunai.

pembayaran dengan fntech-dokpri
pembayaran dengan fntech-dokpri
Mendadak saya teringat seorang teman, bercerita pernah belanja memborong kain di daerah NTT, untuk oleh-oleh teman kantor Jakarta. Penjual kain di sana, ternyata melayani pembayaran dengan fintech, sehingga teman ini bisa membeli kain dalam jumlah banyak.

"untung tokonya menerima pembayaran pakai uang elektronik, kalau hanya melayani cash, mungkin gue cuma bisa belanja dua atau tiga kain saja" kisahnya.

Mendengar kisah ini, saya ikut merasakan kelebihan pembayaran non tunai, masih menurut teman yang pulang dari NTT,  kebetulan dia saat itu berada di daerah yang susah mendapatkan ATM.

Praktis Belanja dengan Uang Elektronik

"Ya, enak Pak, saya nggak perlu repot menyediakan uang kembalian" ujar bu Iis, ketika saya tanya manfaat menggunakan jasa pembayaran non tunai.

Selain itu, tidak perlu kawatir (apabila ada konsumen berniat nakal), menerima pembayaran dengan uang palsu, jadi lebih aman dan lebih praktis. Satu keuntungan lagi, meskipun ada potongan harga ke konsumen (misal ada discount 20%), tetapi pembayaran dari penyedia jasa fintech ke Ibu Iis tetap harga normal.

Siapa tidak senang, untuk harga 20 ribu, saya (selaku konsumen) cukup membayar 18 ribu, dan si penjual tidak dirugikan karena tetap menerima senilai harga awal. Sehingga penjual bisa lebih focus pada kegiatan penjualan dan memperbagus produk, untuk urusan pembayaran sudah ada pihak ketiga yang dipercaya mengelola dan mengatasi dengan aman.

kemasan nasi tumpuk ala bu Iis-dokpri
kemasan nasi tumpuk ala bu Iis-dokpri
Bu Iis yang mengawali usahanya pada tahun 2011 di daeah Cipinang, menyediakan jasa catering, untuk makanan nasi box, snack box dan buffet. Selama ngabuburit, berjualan sekira empat jam (Jam empat sore sampai jam delapan malam), setiap menu dimasak dan disiapkan sebanyak dua puluh porsi (masing-masing menu).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun