Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22-23 - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Trip

Keseruan Menari dan Mengenali Tarian Sigalegale

10 November 2018   05:06 Diperbarui: 10 November 2018   06:23 592
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Persiapan menari sigalegale - foto by RG

Sungguh saya menikmati, setiap detik keberadaan raga ini di Pulau Samosir. Sepanjang hari, wilayah ini dibalut udara sejuk berlimpah oksigen. Jauh dari istilah polusi udara, apalagi sampai sumuk dan kepanasan.
Perjalanan hari kedua (hari pertama di sini), disela kegiatan liputan, rombongan jurnalis dan blogger sempat mampir untuk berwisata budaya. Menuju senja diujung kegiatan, kami mampir di kawasan wisata Tomok Parsaroan, Simanindo, Samosir.

Memasuki kawasan wisata ini, saya merasakan atmosfir budaya Batak yang begitu kental. Saya mendapati jajaran rumah Sopo (rumah khas Batak), lengkap dengan genting meninggi pada bagian depan dan belakang. 

Ornamen dan ukiran khas, kain ulos ditata berjajar, anak-anak berlarian berbincang dan bercanda dengan aksen mudah dikenali. Desa wisata yang saya datangi ini, seolah menggambarkan Batak dalam skala mini.
Kedatangan kami sore itu, disambut seorang pemandu wisata. Kemudian mendekati kami, sembari meminta ijin memakaikan aksesoris khas. Sortali dipakaikan dan melingkar di kepala saya, kemudian kain ulos disampirkan dan jatuh di pundak kanan.

sudah memakai sortali dan ulos -dokpri
sudah memakai sortali dan ulos -dokpri
Dari belasan pewarta anggota rombongan, hanya kami berlima memakai aksesoris adat Batak dan berjajar dengan rapi. Bersiap menunggu instruksi dari pemandu wisata, sembari mengikuti gerakan tarian sigalegale. Sejurus kemudian musik gondang diperdengarkan, diikuti gerakan boneka sigalegale, yang dikomandoi seorang dalang dari belakang.

Albert Sigiro, nama sang pemandu wisata, mulai beraksi sembari memberi isyarat agar kami mengikutinya. Dengan sabar dan telaten memberi pengarahan, sembari meneriakkan nama gerakan sedang dipraktekkan.

"Godang Mula" teriak Albert

Sembari mengajak, menangkupkan dua telapak tangan, pada bagian tengah mengembung berada persis di depan dada atas. Gerakannya ini cukup simpel, dengan menggeser pergelangan tangan ke atas bawah seirama musik dimainkan. - hondang mula, adalah tarian permulaan pertunjukan, sebagai tanda memberi hormat kepada tamu yang datang-

"Gondang Somba"

Gerakannya adalah, dua telapak tangan dibuka menghadap ke depan, kemudian digerakkan ke bawah dan kembali ke atas. bersamaan dengan itu, kaki mengayun beberapa langkah ke depan dan kembali ke belakang, mengikuti irama musik yang diperdengarkan. - Gondang somba, sebagai simbol doa permohonan kepada Tuhan, agar acara berjalan lancar- -

gondang liat - dok RG
gondang liat - dok RG
Beralih pada gerakan ketiga "Gondang Liat" teriak Albert.

Adalah menari berkeliling, dengan gerakan tangan masih sama dengan gondang somba. Namun pada sela jari, diselipkan saweran. - bagian ini sebagai wujud persembahan beras atau padi. Dan untuk persembahan, bisa digantikan uang-

Saya berbaris paling depan, mengikuti langkah persis di belakang pemandu wisata, ikut berputar dan menghampiri patung sigalegale. Giliran berada didepan patung, saya selipkan dua lembar lima ribuan di saku baju yang dikenakan patung sigalegale.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun