Sungguh saya menikmati, setiap detik keberadaan raga ini di Pulau Samosir. Sepanjang hari, wilayah ini dibalut udara sejuk berlimpah oksigen. Jauh dari istilah polusi udara, apalagi sampai sumuk dan kepanasan.
Perjalanan hari kedua (hari pertama di sini), disela kegiatan liputan, rombongan jurnalis dan blogger sempat mampir untuk berwisata budaya. Menuju senja diujung kegiatan, kami mampir di kawasan wisata Tomok Parsaroan, Simanindo, Samosir.
Memasuki kawasan wisata ini, saya merasakan atmosfir budaya Batak yang begitu kental. Saya mendapati jajaran rumah Sopo (rumah khas Batak), lengkap dengan genting meninggi pada bagian depan dan belakang.Â
Ornamen dan ukiran khas, kain ulos ditata berjajar, anak-anak berlarian berbincang dan bercanda dengan aksen mudah dikenali. Desa wisata yang saya datangi ini, seolah menggambarkan Batak dalam skala mini.
Kedatangan kami sore itu, disambut seorang pemandu wisata. Kemudian mendekati kami, sembari meminta ijin memakaikan aksesoris khas. Sortali dipakaikan dan melingkar di kepala saya, kemudian kain ulos disampirkan dan jatuh di pundak kanan.
Albert Sigiro, nama sang pemandu wisata, mulai beraksi sembari memberi isyarat agar kami mengikutinya. Dengan sabar dan telaten memberi pengarahan, sembari meneriakkan nama gerakan sedang dipraktekkan.
"Godang Mula" teriak Albert
Sembari mengajak, menangkupkan dua telapak tangan, pada bagian tengah mengembung berada persis di depan dada atas. Gerakannya ini cukup simpel, dengan menggeser pergelangan tangan ke atas bawah seirama musik dimainkan. - hondang mula, adalah tarian permulaan pertunjukan, sebagai tanda memberi hormat kepada tamu yang datang-
"Gondang Somba"
Gerakannya adalah, dua telapak tangan dibuka menghadap ke depan, kemudian digerakkan ke bawah dan kembali ke atas. bersamaan dengan itu, kaki mengayun beberapa langkah ke depan dan kembali ke belakang, mengikuti irama musik yang diperdengarkan. - Gondang somba, sebagai simbol doa permohonan kepada Tuhan, agar acara berjalan lancar- -
Adalah menari berkeliling, dengan gerakan tangan masih sama dengan gondang somba. Namun pada sela jari, diselipkan saweran. - bagian ini sebagai wujud persembahan beras atau padi. Dan untuk persembahan, bisa digantikan uang-
Saya berbaris paling depan, mengikuti langkah persis di belakang pemandu wisata, ikut berputar dan menghampiri patung sigalegale. Giliran berada didepan patung, saya selipkan dua lembar lima ribuan di saku baju yang dikenakan patung sigalegale.