Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22-23 - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

KOMiK Memadukan Kulineran dan Nonton Bareng "Aruna dan Lidahnya"

1 Oktober 2018   04:40 Diperbarui: 1 Oktober 2018   05:23 438
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Memasuki akhir bulan September, ada yang berbeda di lini masa saya. Beberapa akun membahas film 'Aruna dan Lidahnya, dibintangi oleh Dian Sastro (Aruna), Hannah Al Rasid (Nadya), Nicholas Saputra (Bono) dan Oka Antara (Farish).

Ada yang unik dari film "Aruna dan Lidahnya", yaitu mengetengahkan tema Kuliner -- tema yang jarang diangkat di film. Di caption beberapa akun medsos menyatakan, setalah nonton film ini bawaannya lapar dan pengin kulineran.

Sebagai admin KOMiK (komunitas Penulis dan Pecinta Film Kompasiana), saya berunding dengan empat admin lainnya (Dewi Puspa, Yogi Setiawan, Noval Kurniadi dan Lina Erlinda).

Adalah Babeh Helmi, orang yang paling berjasa dan memantikan gagasan (sekaligus tantangan), agar membuat event KOMiK yang lain dari biasanya.

Selama ini acara KOMiK sebatas nobar, baik itu berupa "Press Screening", "Meet and Great" dengan sutradara dan bintang, "Gala Premiere".  Setelah acara nobar, seperti biasa membuatkan ulasan dan dipublish di Kompasiana.

Maka memanfaatkan momentum, mumpung sedang gaduh di medsos membahas film baru yang bertema Kuliner.

Akhirnya kami berlima (team admin KOMiK) sepakat, ingin memadukan acara kulineran dengan nobar menjadi satu kesatuan---ada sesi food tour dan sesi nobar.

Sesuai kesepakatan, pada sabtu pagi kami berkumpul di Pasar Raya Blok M---lokasi semula di TIM Jakarta Pusat, tapi karena satu dan lain hal akhirnya pindah ke daerah Blok M.

Kami memilih lokasi strategis ini, dengan beberapa pertimbangan. Yaitu mudah diakses aneka transportasi publik, mulai commuter line -- dari sta kebayoran lama---Transjakarta, Bus Kota, Damri, sampai transportasi online.

Untuk urusan kulineran, di kawasan Blok M tersebar Pujasera (biasanya di lantai bassement) Blok M Square, Blok M Mall, Blok M Plaza serta Pasar Raya Grande.

Itu baru yang di dalam Mall, belum lagi kulineran yang di sepanjang Raya Melawai, atau jalan Raya Iskandarsyah, atau di trotoar antar Mall. Soal harga dan pilihan menu, sangat bisa menyesuaikan kantong, dari makanan kualitas kaki lima sampai kualitas bintang lima ada. 

Masalah jarak juga tidak jadi soal, antar pusat perbelanjaan di kawasan Blok M letaknya bersebelahan. Sementara untuk bioskop ada dua pilihan, yaitu di Blok M Square dan Blok M Plaza. Tapi kami lebih memilih Blok M Square, harga karcis lebih masuk di budgeting.

kulineran - kolkesi pribadi
kulineran - kolkesi pribadi
***

Entahlah, dari acara baru dimulai saya merasakan kekompakan admin. Saya datang setengah jam sebelum waktu ketemuan disepakati, sehingga masih sempat survey lokasi kuliner di Blok M Square.

Dewi Puspa turun dari ojek online, persis ketika saya sampai di kawasan Go Food Festival Pasar Raya Blok M --meeting point kami--, menyusul Linda dan Yogie, kemudian Noval datang pas jam 9 seperti kesepakatan.

Koordinasi kami lakukan, setiap admin langsung sepakat, tidak ada beda pendapat --apalagi sampai debat-- demi kelancaran bersama. Tiga admin (Yogie, Linda, Noval) dipercaya, menjadi leader di Team 1, Team 2 dan Team 3 (setiap team 4 atau 5 orang). Dengan dibekali sejumlah dana (sekiranya pas untuk kulineran satu team), berunding dan menyebar ke lokasi yang disepakati team.

Sementara Saya dan Dewi Puspa, mengurus tiket nobar di XXI Blok M Square. Karena pesan via aplikasi, ternyata dibatasi hanya untuk delapan tiket. Biar keseruan bertambah, admin juga mengadakan kompetisi medsos. Berupa post gambar di IG, serta membuat tweet di sepanjang acara.

Agar setiap peserta bersemangat, dan semakin menikmati petualangan kuliner, dipilih dua terbaik twitter dan dua terbaik IG mendapat apresiasi sepantasnya. Kulineran dimulai tepat jam sepuluh, meski ada yang datang telat  terpaksa kami tinggal -- menyusul di tengah acara. Melalui Group WA diumumkan, bahwa kompetisi medsos ditutup jam 11.30 dan  kumpul di loby XXI jam 11.45 -- jadwal film jam 12.15.

Nobar Aruna dan lidahnya- dokpri
Nobar Aruna dan lidahnya- dokpri
Secara keseluruhan, film Aruna dan Lidahnya berhasil membangkitkan rasa lapar. Aneka kuliner khas dari daerah di Indonesia, yaitu Jakarta, Madura, Surabaya, Singkawang dan Pontianak. Berhasil mengaduk aduk, perut yang tadinya kenyang (karena food tour) menjadi lapar lagi.

Artinya, caption dari beberapa akun di beranda medsos benar adanya. Buktinya, rasa lapar itu saya rasakan, nanti pada perjalanan pulang saya mampir di warung nasi Padang. Sementara dari sisi alur cerita cukup natural, berhasil menggabungkan kisah cinta, kuliner dengan persoalan pekerjaan.

Untuk kualitas akting, saya tetap salut dengan Dian sastro (nama ini seperti menjadi jaminan kualitas) diimbangi dengan permainan cemerlang Oka Antara yang sangat natural. Meskipun tidak bisa disangkal, Hannah Al Rassida dan Nicolas Saputra terbilang pas membawakan karakter di film ini.

Akhirnya seluruh rangkaian acara Komik, bisa selesai sekitar jam dua siang. Pulang ke rumah tidak terlalu sore, dan saya benar-benar tidak sabar mampir ke warung Padang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun