"Emang kenapa, Bang?" Rasa penasaran sontak membumbung.
Masih sambil sibuk membersihkan mesin, Si Abang meneruskan kalimat yang disimpan pada guratan di wajahnya. Bahwa Premium mengandung RON 88, dalam jangka panjang dapat mempengaruhi kinerja mesin. Sebagai orang awam mesin, saya mencoba keras, mencerna apa yang baru didengar.
Apa itu RON?
Ron singkatan dari research octane number. Atau singkatnya, dapat pula disebut hanya dengan sebutan "octane". RON ini bisa dijadikan parameter dalam menentukan kualitas bahan bakar.
Artinya semakin tinggi angka RON, maka semakin bagus bagi kinerja mesin di kendaraan kita. Semakin tinggi RON atau octane, maka polusi atau hasil buangan dari kendaraan juga semakin sedikit.
Kalau untuk bahan bakar diesel, parameternya menggunakan istilah cetane dan sulfur content. Semakin tinggi angka cetane, maka semakin bagus kinerja sebuah mesin. Semakin rendah angka sulfur content, maka semakin bagus dampaknya bagi lingkungan.
Sebagaimana kita ketahui, angka sulfur content yang rendah akan lebih efisien dan ramah lingkungan.
"Bagaimana cara konsumen tahu angka RON, Bang?"
Jawaban diberikan Abang Bengkel sangat simpel. Tak lama kemudian saya buktikan sendiri jawaban itu. Ketika hendak mengisi BBM di satu SPBU, pada bagian atas setiap tanki pengisian ada tulisannya.
Coba Kompasianer perhatikan. Setiap ada tulisan jenis BBM akan ada angka menyertai. Untuk gasolineyang terdiri dari Pertamax Racing 100, Pertamax Turbo 98, Pertamax 92, Pertalite 90 dan Premium 88. Angka pada bagian belakang menunjukkan nominal RON.
Sementara untuk BBM jenis gasoil, yang terdiri dari DEX/Pertamina DEX 53, Dexlite 51, dan Biosolar 48, angka pada bagian belakang menunjukkan nominal cetane.