Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22-23 - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Aku Ingin Menjadi Ayah yang Baik Sebaik Ayahku

14 September 2017   06:18 Diperbarui: 14 September 2017   06:45 1830
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ayah terbaik adalah ayah penuh perhatian- dokpri

Terbangun dari tidur pada dini hari, saya membuka medsos dan scrolling TL twitter. Sebuah  cuitan cukup menarik minat, dari seorang netizen dengan 210 ribu follower.

'Saya berharap, di masa depan bisa menjadi seorang ayah, sebaik ayah saya,'

Jujur perasaan ini tergelitik, sembari menghimpun sebuah kesimpulan. Pasti ayah pemilik akun twitter ini keren, setidaknya keren di mata anaknya sendiri.

"Apakah hal ini bisa menjadi indikasi, keberhasilan seorang ayah?" Bisa iya bisa tidak, tergantung prespektif orang yang memberi jawaban.

Kalau saya termasuk yang sepakat, ayah berhasil adalah yang bisa merebut hati anak anak. Bisa dilihat dari penerimaan anak-anak padanya, hubungan terjadi dua arah dan menyejukkan.

Bagiamana cara menjadi ayah baik?

Berusaha memberi sikap terbaik, kepada istri yang notabene ibu anak anak. Anak anak melihat sikap keseharian ini, disimpan dalam benak dan dibawa sampai dewasa.

Ayah keren, adalah ayah yang memberikan nafkah terbaik. Mempersembahkan makanan dan minuman haq, akan masuk ke lambung dicerna menjadi darah daging.

Ayah menyuplai kasih sayang tulus, tidak berhitung untung rugi dan mau menang sendiri. Sehingga anak dan istri nyaman, tidak menjaga jarak pada si kepala keluarga.

Saya pribadi masih jauh dari ideal, terus belajar mengejawantah persepsi sendiri tentang ayah ideal.

cuitan pagi -dokpri
cuitan pagi -dokpri
Lelaki Berhati Lembut itu Ayahku

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun