Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22-23 - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Gerakan Budaya Bersih dan Senyum Dimulai dari Masjid

5 Oktober 2016   04:19 Diperbarui: 5 Oktober 2016   05:22 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana Masjid usai sholat Ied yang berserakan sampah koran -dokpri

Saya diajak keluar sekretariat masjid, melihat secara langsung kantor kas  Bank Daur Ulang ARRASYI. Terdapat ruangan khusus, berisi tumpukkan kardus diikat rapi. Pada periode tertentu, sampah terkumpul siap diangkut dan dijual ke pengepul.

Tanpa terasa empat tahun sudah, BDU ARRASYI beroperasi. Sebuah gerobak motor bercat biru gagah, adalah progres nyata dari pengelolaan BDU ARRASYI. Dua gerobak sampah menjadi asset, berharap terus berkembang dan membawa manfaat bagi masyarakat.

Aset BDU ARRASYI bertambah -dokpri
Aset BDU ARRASYI bertambah -dokpri
SODAQOH  BIOPORI

Obrolan saya beralih dengan satu takmir lagi, yaitu lelaki berwajah kalem Pak Didin namanya. Pogram sodaqoh biopori yang digawangi, berangkat dari keprihatianan atas minimnya daerah resapan di daerah penyangga Ibukota ini.

Akibat lahan yang terbatas, kini warga membuat rumah berdempetan. Belum lagi pengembang property, sampai tega menguruk daerah resapan untuk dibangun proyek perumahan. Permukaan tanah tak lagi terbuka, akibat dilakukan penyemanan secara permanen.

"Kalau sudah datang musim hujan, genangan air dapat disaksikan dimana-mana" Ujar Pak Didin dengan air muka kecut.

Genangan air hujan bercampur air got, berpotensi mengakibatkan penyakit. Kurang bagus bagi kesehatan, utamanya bagi anak anak, ibu hamil dan orang tua. Genangan ini pula, penyebab terjadinya banjir.

Ide sedekah biopori dirasa efektif dan efisien, apalagi pengerjaan atau pemasangan alat peresapan biopori ini relatif sederhana. Satu lubang penyerapan, dibuat dengan cara mengebor tanah sedalam 1- 2 meter. Kemudian dimasukkan paralon ukuran 3 inch (atau menyesuaikan kebutuhan), bagian atas paralon (sejajar permukaan tanah) ditutup kawat filter.

Pak DIdin membawa alat bor -dok Pak Didin
Pak DIdin membawa alat bor -dok Pak Didin
"Satu rumah sebaiknya memasang  2 sampai 4 titik biopori atau tergantung kondisi sekitar rumah" Jelas Pak Didin

Kontribusi yang dilakukan, memang dampaknya relatif kecil dan sedikit. Namun apabila dilakukan dengan kontinyu dan konsisten, niscaya bak bola salju yang semakin membesar.

Filter lubang biopori -dokpri
Filter lubang biopori -dokpri
Saya membayang, apabila setiap diri peduli terhadap kebersihan lingkungan. Niscaya masalah banjir dan sampah yang kerap terjadi, akan mampu diatasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun