Mohon tunggu...
Agung WahyuPrayitno
Agung WahyuPrayitno Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Saya Agung Wahyu Prayitno, suka menulis nulis, pernah menjalani pendidikan sarjana di bidang bahasa dan sastra Indonesia di Universitas Kuningan. Saya menulis banyak buku fiksi dan nonfiksi, termasuk novel, cerpen, dan artikel. Selain menulis, Saya hobi mendengarkan musik, nonton film, baca buku, minum kopi, dan berolahraga.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Strategi Membangun Komunitas Belajar Melalui Kurikulum Merdeka

20 Maret 2023   08:05 Diperbarui: 20 Maret 2023   08:13 2068
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar:/instagram.com/nadiemmakarim?igshid=YmMyMTA2M2Y=

Pendidikan adalah salah satu hal penting dalam kehidupan manusia. Setiap orang berhak mendapatkan pendidikan yang berkualitas. Untuk mencapai tujuan tersebut, banyak sekolah dan institusi pendidikan yang berusaha mengembangkan kurikulum yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Salah satu konsep kurikulum yang sedang ramai diperbincangkan saat ini adalah kurikulum merdeka untuk menciptakan merdeka belajar. Konsep ini menawarkan pendekatan yang berbeda dalam proses pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan kualitas pendidikan.

Untuk mewujudkan kurikulum merdeka menjadi pembelajaran yang berkualitas, diperlukan praktik yang baik dalam mengImplementasikan kurikulum merdeka dengan menggerakkan komunitas belajar yang melibatkan guru, orangtua, dan pemerhati pendidikan. Ini menjadi penting untuk diperbincangkan, karena kurikulum merdeka tidak hanya berpengaruh pada proses belajar mengajar di dalam kelas, tetapi juga membutuhkan dukungan dan partisipasi dari seluruh komunitas pendidikan.

Implementasi Kurikulum Merdeka yang membutuhkan peran aktif dan partisipasi dari seluruh pihak, baik itu guru, orang tua, maupun pemerhati pendidikan, memerlukan seluruh pihak tersebut memiliki pemahaman yang sama tentang kurikulum merdeka, serta memiliki komitmen untuk menerapkannya dengan baik. Berikut adalah beberapa praktik baik yang dapat dilakukan dalam rangka menggerakkan komunitas belajar dalam implementasi Kurikulum Merdeka.

Pertama, guru perlu memahami konsep dan prinsip kurikulum merdeka dengan baik, sehingga dapat menerapkannya secara tepat. Guru juga perlu memperbarui metode mengajar yang lebih variatif dan kreatif, sehingga dapat membantu peserta didik untuk lebih aktif dan berpartisipasi dalam proses belajar. Guru dapat menciptakan suasana yang kondusif dan mendorong peserta didik untuk mengemukakan pendapat dan ide-ide kreatif.

Kedua, orang tua juga memegang peran penting dalam implementasi kurikulum merdeka. Orang tua perlu memahami konsep dan prinsip kurikulum merdeka, serta mendukung proses belajar di rumah dengan memberikan ruang yang cukup untuk peserta didik dalam mengembangkan potensi diri. Orang tua juga perlu mengajak anak-anak untuk aktif dan berpartisipasi dalam proses belajar di rumah dan di luar sekolah.

Ketiga, pemerhati pendidikan perlu memberikan dukungan dan pengawasan terhadap implementasi kurikulum merdeka di sekolah-sekolah. Pemerhati pendidikan dapat memberikan masukan dan kritik yang membangun terhadap proses implementasi kurikulum merdeka, serta memberikan dukungan dalam bentuk pengadaan buku dan bahan ajar yang mendukung proses pembelajaran.

Dalam rangka menggerakkan komunitas belajar, perlu adanya sinergi dan kolaborasi antara guru, orang tua, dan pemerhati pendidikan. Dalam implementasi kurikulum merdeka, peran aktif seluruh pihak tersebut menjadi sangat penting, karena kurikulum merdeka menawarkan pendekatan yang lebih inklusif dan partisipatif dalam proses belajar mengajar. Dengan adanya dukungan dan partisipasi dari seluruh pihak, implementasi kurikulum merdeka dapat berjalan dengan lancar dan membawa dampak positif dalam meningkatkan kualitas pendidikan.

Untuk menggerakkan guru, orang tua, dan pemerhati pendidikan agar menjadi komunitas belajar merupakan hal yang sangat penting dalam implementasi kurikulum merdeka. Berikut adalah beberapa cara untuk menggerakkan ketiga pihak tersebut:

1. Melakukan sosialisasi yang efektif

Sosialisasi yang efektif dapat menjadi langkah awal untuk menggerakkan guru, orang tua, dan pemerhati pendidikan untuk menjadi komunitas belajar. Melalui sosialisasi, ketiga pihak tersebut dapat memahami konsep dan tujuan dari kurikulum merdeka. Sosialisasi dapat dilakukan secara tatap muka atau melalui media sosial dan website sekolah. Hal ini akan memudahkan ketiga pihak tersebut untuk memahami dan ikut terlibat dalam implementasi kurikulum merdeka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun