Mohon tunggu...
AgungID
AgungID Mohon Tunggu... Insinyur - ayah yang berusaha menjadi ayah

menjadi anak yg menua atau anak yang menjadi dewasa adalah pilihan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mudahnya Belajar Masa Kini (1)

9 Desember 2022   13:00 Diperbarui: 9 Desember 2022   12:59 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pada kesempatan kali ini penulis hanya ingin menulis satu dari sekian banyak hal terkait pendidikan. Belajar di sekolah era 80 an sampai jelang adanya jaringan internet yang massif, masih identik dengan pelajaran tatap muka, guru mengajar di kelas melalui media buku paket berisi materi dan contoh soal termasuk latihan soal. Kala itu di hari yang sama guru menjelaskan materi, kemudian memberikan contoh soal diakhiri dengan memberi latihan soal. Jika memungkinkan maka sebuah buku LKS-Lembar Kerja Siswa, digunakan untuk bahan PR-Pekerjaan Rumah. Termasuk adanya CBSA-Cara Belajar Siswa Aktif, yaitu belajar kelompok di kelas maupun dirumah. Dan sepertinya masih juga berjalan masa sekarang.

Era berikutnya ialah adanya jaringan internet disertai HP dan PC/Laptop juga Proyektor yang digunakan sebagai media pembelajaran. Untuk sekolah swasta hal ini dipakai sebagai standar dalam fasilitas kelas, tetapi sebagian sekolah negeri juga menyediakan fasilitas tersebut.  Sampai ketika pandemi COVID melanda, dengan Pembelajaran Jarak Jauh, banyak kalangan tertentu yang terseok seok mengadopsi sistem pembelajaran tersebut. Kurangnya pemahaman tentang cara, juga minimnya fasilitas membuat banyak suara miring terkait PJJ tersebut. 

Padahal era digital secara otomatis salah satunya mengurangi pemakaian buku paket secara fisik. Yang tergantikan oleh buku digital. Apalagi dengan adanya format PDF, siswa menyimpan dalam HP sehingga kapanpun di manapun bisa belajar dari HP. Demikian juga video materi pembelajaran juga banyak tersedia di Youtube. Yang artinya jika tidak mau atau tidak sempat membaca, maka dengan Youtube, siswa lebih mudah mendapatkan materi. Dengan Youtube, video bisa diputar berulang ulang sampai paham materinya. Ini adalah konsep bahwa tidak ada alasan siswa di kelas yang duduk di belakang sulit memahami materi, lebih memungkinkan semua siswa mendapatkan pemahaman yang sama. Konsep PJJ tidak harus berupa presentasi guru melalui Zoom, tetapi melalui konsep rekaman video.

Penggunaan Google Classroom adalah lompatan teknologi belajar mengajar yang sangat efektif, karena semua materi, PR dengan penilaian instan membuat siswa bisa mengukur kemampuannya secara realtime. Dengan GC, maka ketika belajar disekolah, waktu tatap muka dipakai untuk media tanya jawab terkait materi dan pembahasan soal bila ada siswa yang belum paham. Kendala yang muncul dengan metode GC ialah diantaranya :

1. Tidak ada jaminan siswa mau belajar melalui audio video, 

2. Ketika ada PR, siswa malah menggunakan google search untuk mencari jawaban soal,

3. Minimnya pendampingan dari anggota keluarga pada siswa dengan dalih sibuk bekerja, dan atau maaf "Gaptek"

4. Ketika siswa tidak mengerjakan PR, sehingga orang tua siswa malah repot mengerjakan PR, sudah ditagih oleh guru karna melewati batas waktu mengumpulkan PR.

5. Minimnya fasilitas internet, HP/Laptop.

tanggapan penulis terfokus pada 2 hal terkait 5 masalah tersebut ialah :

Poin 2, dalam membuat soal, tim guru harus membuat kalimat secara random, sehingga tidak selalu berupa template soal yang selalu muncul di hasil pencarian google. Ini murni kreativitas guru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun