Mohon tunggu...
Anggi
Anggi Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa stiem Bongaya Makassar semester lima
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Ingin menjadi org berguna bagi banyak orang dan berbakti pada kedua org tua

Selanjutnya

Tutup

Makassar

Bendungan Pamukulu Proyek Sia-Sia

7 Juli 2024   23:17 Diperbarui: 7 Juli 2024   23:26 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mega  Proyek Bendungan Pamukulu dinilai masyarakat Takalar adalah proyek sia-sia, hanya menghabiskan anggaran APBN 1.6 T. 

Sebahagian masyarakat Kabupaten Takalar terutama yang punya lahan pertanian atau sawah di sepanjang pesisir pantai tiga kecamatan yaitu Kecamatan Galesong Selatan, Kecamatan Galesong, dan Kecamatan Galesong Utara, ada ratusan hektar sawah tadah hujan yang sangat membutuhkan irigasi atau pengairan untuk lahan mereka. Lahan persawahan mereka hanya bisa menghasilkan pada saat musim hujan saja, sekali setahun panen, itupun hasil kebanyakan tidak maksimal. 

Bendungan Pamukulu yang dua hari lalu diresmikan Presiden Jokowi, yang didampingi oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, beserta Meneri Pertanian Andi Amran Sulaeman memang boleh dianggap proyek mubazir atau sia-sia. Bagaimana tidak jika dilihat dari debit airnya itu minim untuk mengairi sawah yang ribuan hektar untuk Takalar, Juga Kabupaten Gowa dan Jeneponto. 

Berbicara masalah pembangkit listrik itu juga sudah pasti tidak bisa diharapkan sebab, menurut orang Takalar di sekitar bendungan air irigasi nantinya mengalir ke Wilayah Jeneponto dulu, baru bisa masuk ke wilayah Takalar. Apabila airnya untuk konsumsi rumahtangga, warga sekitar bendungan kesulitan air pula, jadi apa yang kira-kira diharapkan dari proyek tersebut. Maka sia-sialah proyek sebesar itu. Ada juga issu terdengar dari masyarakat bahwa masih ada harga pembebasan lahan belum lunas sampai peresmian. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Makassar Selengkapnya
Lihat Makassar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun