Mohon tunggu...
Agung Widiatmoko
Agung Widiatmoko Mohon Tunggu... Teknisi - Pekerja Biasa

Menulislah selama bisa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pentingnya Memahami Ajaran Sosialisme Muhammad

12 Mei 2019   16:36 Diperbarui: 14 Mei 2019   00:23 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi

Di tengah-tengah maraknya dan semakin masif serta berkembangnya pengeksploitasian ekonomi ditambah dengan akan memasuki revolusi industri 4.0 di indonesia dan perampasan ruang hidup serta pelanggaran Ham atas orang-orang miskin ini, paham sosialisme yang dibawa Marx, sepertinya perlu di gaungkan dan di mulai dari segala sisi dan lini di Indonesia ini, lihatlah betapa banyaknya penindasan, perampasan ruang hidup dan pengexploitasian lingkungan yang semakin menggila serta belum dan minimnya kesadaran rakyat serta seluruh lapisan dan elemen masyarakat tentang kesadaran kelas.

Sementara, pada sisi yang lain, terutama bagi para kapitalis, ajaran atau ideologi sosialis sendiri sangat mengancam keberlangsungan kekuasaan mereka jika ajaran atau ideologi sosialis itu muncul dan berkembang di tengah-tengah kaum miskin ini merupakan sebuah ancaman besar yang menawarkan kehancuran bagi para borjuis kapitalisme.

Sosialisme selalu identik dengan sebuah gagasan atau ide yang digagas Marx, dimana Marx mencoba untuk mengangkat derajat orang-orang miskin yang tertindas dan mendidik masyarakat agar menjadi masyarakat egaliter di tengah-tengah gempuran pengaruh kapitalisme Barat. Ajaran sosialismenya hadir dan menjadi musuh menakutkan yang mampu menghapuskan sistem stratifikasi sosial di tengah-tengah masyarakat yang selama ini hanya cemderungnmenguntungkan dan dikuasainoleh para kaum borjuis-kapitalis dan merugikan kaum miskin.

Bahkan, hingga saat ini, sosialisme yang diperkenalkan Marx masih memiliki posisi yang sangat dominan di beberapa wilayah negara di belahan dunia, berkaca pada Indonesia sendiri yang menganut Demokrasi Pancasila, pengaruh ajaran dan Ideology  sosialis sendiri pernah menjadi sebuah kekuatan yang sangat penting, dan diperhitungkan yang dipelopori Partai Komunis Indonesia (PKI).

Bahkan, presiden pertama Indonesia Soekarno, sangat dekat dengan kalangan komunis, yang kemudian dia rintis untuk mencoba menggabungkan tiga pemikiran kenegaraan yang berkembang di Indonesia, yakni paham Nasionalis, Agamis dan Komunis ke dalam satu kekuatan ideologi baru yang kemudian lebih dikenal dengan Nasakom.

Menurut Ajaran Islam, sosialisme yang diusung Marx memiliki banyak persamaan dengan ajaran yang dibawa Rasulullah Muhammad.

Sejarah, penyebaran Islam awal di Mekah, bahwa masyarakat Mekah yang mayoritas para borjuis /kapitalis pada saat itu, menolak agama baru yang dibawa Muhammad dengan alasan karena adanya ketakutan terhadap ajaran Islam yang ditawarkan oleh Muhammad. Permusuhan yang timbul antara para Borjuis arab dengan Muhammad bukan hanya mengacu pada soal Teologi atau keyakinan seperti yang selama ini selalu turun temurun di ceritakan secara berkelanjutan mulai jaman nenek moyang. Karena, pada dasarnya, mereka mengakui adanya Allah yang telah memerintahkan Nabi Ibrahim dan Ismail untuk membangun Kakbah, bahkan mereka sangat menghormati kesuciannya, dan melakukan tawaf di sekelilingnya.

Penolakan mereka atas ajaran Muhammad, terlebih pada ketakutan terhadap konsekuensi sosial ekonomi, dari ajaran Muhammad itu sendiri, yang melawan segala bentuk penguasaab atas ekonomi, pemusatan, monopoli dan perbudakan yang merendahkan martabat manusia.

Muhammad hadir di tengah masyarakat bukan sekedar mengajarkan agama baru tentang ketuhanan dan atas wahyu yang dibawanya. Akan tetapi, Muhammad juga memberikan pemahaman dan ajaran kepada masyarakat tentang kesetaraan, keadilan dan Muhammad juga memimpin masyarakat untuk melawan ketimpangan sosial. Dalam iklim masyarakat kapitalistik-eksploitatif, Muhammad bersama para pengikutnya kaum muslimin atau yanh mengikuti ajaran islam bersaam berjuang memerangi tentang penindasan perbudakan, ketimpangan sosial dan juga pentingnya akan keadilan baik dalam hal ekonomi maupun ruang hidup.

Sosialisme yang diajarkan Muhammad dan kemudian diteruskan oleh Marx memiliki muatan dan unsur yang hampir sama yaitu melawan segala bentuk kapitalisme. Dalam ajaran Islam, derajat seseorang tidak diukur berdasarkan status sosial dan kekayaanya. Tetapi, keimanan seseoranglah yang manjadi tolak ukur derajat seseorang di hadapan Tuhan nya.

Agung widiatmoko
Malang 12 may 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun