Mohon tunggu...
Agung Widiatmoko
Agung Widiatmoko Mohon Tunggu... Teknisi - Pekerja Biasa

Menulislah selama bisa

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Capres Cawapres Alternatif

16 Januari 2019   04:23 Diperbarui: 16 Januari 2019   10:09 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pertama-tama izinkan saya menyampaikan beberapa hal berkaitan dengan Pemilu yang akan berlangsung beberapa Bulan kedepan, saya sangat kecewa dengan Badan penyelenggara Pemilihan Umum, yaitu KPU, dan juga kegelisahan saya sebagai rakyat yang kian dilematis. 

Bagaimana tidak, dari tahun 2013 menjelang Pemilihan Umum 2014 kita disuguhkan oleh klaim para Capres yang tentu saja keduanya adalah putra putra terbaik bangsa yang ada sebab dari sekian ratus juta terbukti hanya cuma Dua orang yang disuguhkan sebagai Calon Presiden, yang keduanya sama sama memiliki massa dan pendukung yang sangat militan dan fanatik.

Akibat dari pengamatan tersebut muncuk kegelisahan dan dilematis dalam diri saya pribadi bahwa belajar dari pengalaman Pemilihan Umum dalam Hal ini adalah Pilpres Tahun 2014 terjadi banyak sekali hal diluar dugaan, akibat adanya perbedaan pandangan politic dan pilihan bahkan sampai mengakibatkan adanya perceraian, permusuhan antar teman dan masih banyak lagi, bahkan tak jarang terjadi salinh melempar hujatan diantara pendukung setia masing masing Calon baik di Kubu Bapak Joko widodo maupun di Kubu Bapak Prabowo Subianto.

Nah hal ini tentu tidak bisa di persalahahkan bukan sebab itulah wujud cinta kepada setiap orang yang dianggap layak memimpin Negeri yang katanya Penggalan Sorga ini, sedang saya sendiri pada saat itu bingung mau menwntukan Pilihan mengingat keduanya saling Menawarkan kebaikan dan juga tak jarang saling melempar isyu dan saling perang statement, akhirnya dengan Mengucap Bismillah saya Golput dan saya rusak Kertas suara pada Pemilihan Umum 2014 bukan mengajak yang lain ikut Golput  itu hanya Nurani Pribadi saya ditengah dilematis pilihan tadi.

Yang saya sesalkan adalah kinerja KPU dalam menawarkan Pilihan dan juga Partai pengusung yanh percaya pada kemampuan beliau Berdua yang di daulat cocok memimpin Republik ini, hari ini pun saya masih dilanda dilematis yang sama dan kegundahan yang sama, sebab masih adanya adu statement dan saling serang kanan kiri baik kubu Bpk Jokowi maupun Kubu Bpk Prabowo, bahkan seolah olah KPU juga turut serta mendukung kubu diantara pendukung keduanya untuk bermusuhan dengan mengadakan adu debat, bukan memberikan gagasan yang bagus tapi justru seolah memberikan pengajaran dan juga mendukung diantara kubu untuk saling bermusuhan dan bersebat satu sama lain. 

Saya berfikir kenapa KPU tidak membuat program yanh lebih halus pemaknaanya semisal program Sharing dan diskusi antar Calon Presiden Guna menentukan arah Bangsa? Kenapa justru mengadakan Program Adu Debat?

Dari situ saya tidak bisa membiarkan diri saya dalam posisi Golput secara terus menerua saya harus menentukan pilihan dan menuruti hati nurani berdasarkan keseimbangan akal dan juga nalar bahwa sudah sepantasnya saya  mendukung 2 orang Putra terbaik bangsa untuk Memimpin Negara ini.

Opsi saya adalah kenapa Tidak ditetapkan saja dari dua kandidat saja kenapa mesti berpasangan? Kenapa mengambil 4 orang kalo dua orang Cukup Dimana rakyat yan menentukan melalui sistem Demokrasi  yang seperti kita kenal yaitu Pemilihan Umum secara langsung, Bahwa yang mendapatkannsuara Terbanyak pilihan rakyat Itulah Presiden dan yang lebih sedikit itulah wakil Presiden.

Dengan ini saya memilih Bahwa agar tidak keributan, agar tidak ada perpecahan, agar tidak ada istilah "KECEBONG" dan "KAMPRET" Saya sebagai rakyat mendukung Salah satu diantara keduanya Yaitu Bapak Joko Widodo dan Bapak Prabowo Subianto untuk menjadi Calon Presiden dan Wakil Presiden, siapapun Yang pada akhirnya mendapatkan kepercayaan rakyat untuk menjabat sebagai Presiden atau wakil Presiden, 

Bisa jadi Bapak Jokowi Presiden dan Bapak Prabowo Wakilnya atau sebaliknya Bapak Prabowo sebagaI Presiden dan Bapak Jokowi sebagai Wakil presiden. Demi keadilam sosial Bagi seluruh rakyat indonesia dan demi terciptanya kerukunan antar sesama anak bangsa agar tidak ada lagi idiom atau istilah "Kecebong" ataupun "Kampret"

Semoga kedepanya bisa terlaksana, wassalam dari saya sebagai Rakyat Biasa.

Agung Widiatmoko.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun