Mohon tunggu...
Agung Widiatmoko
Agung Widiatmoko Mohon Tunggu... Teknisi - Pekerja Biasa

Menulislah selama bisa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Demokrasi dalam pandangan Kangmas Klepon

22 Oktober 2018   17:40 Diperbarui: 22 Oktober 2018   17:46 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kangmas "Klepon" tiba tiba saja mampir di teras rumah dan memanggil2 kemudian karena tak kujawab ia nyelonong masuk kerumah dan menyuruhku membuatkan kopi, karena ketawadukanku padanya aku pun lantas membuat dua gelas kopi satu untuku dan dia.

Tanpa  kuduga sebelumnya kali ini dia nyerocos panjang kali lebar kali tinggi dan segala macamnya,

Kowe ngerti opo kuwi demokrasi? Demokrasi secara makna katanya berasal dari kata yunani yaiti demokratia atau demos yang berarti rakyat dan kratos yang berarti kekuasaan secara definisi kan artinya kekuasaan rakyat, Jadi menurut kamu sekarang bangsa ini bangsa demokrasi atau bukan? Celetuknya tegas.

Kemudian dia terus nyerocos kalau benar demokrasi itu kekuasaan rakyat atau istilah kebalikanya adalah rakyat yang mempunyai kuasa apa gak keliru republik ini? tanyanya kemudian. Ini yang gagal paham sebenarnya siapa saya atau kamu dan para orang2 dungu itu celetuknya, kalo demokrasi dijadikam suatu sistem dalam pemerintah bukankah seharusnya masyrakat atau rakyat punya peranan penting dalam menentukan siapa yang akan mewakilinya yang ditunjuk jadi wakil nya dalam mengelola negara?  Lha sekarang apa yang terjadi? Jadi kamu jangan sekali kali ikut ikutan ngomong bahwa ini Negara Demokrasi, Ini sama sekali bukan Negara Demokrasi Cuk!!!  Pernyataanya begitu keras dan tegas. Dia melanjutkan lagi, kamu cuma diberikan hak pilih tapi itu bukan pilihanmu kan, kamu disodori Calon Presiden dan Wakil Presiden yang kamu sendiri gak pernah tahu siapa calon  yang akan kamu pilih kan? Ngakuo, lek aku dewe bakal Nyalono Raimu dadi Presiden gak taek taekan!!! Kali ini nadanya lebih keras lagi.

Tapi kan kita ini gak berperan dalam menentukan pilihan padahal seharusnya kalo memang benar ini Negara Demokrasi yang kekuasaanya ada di tangan Rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat harusnya kita memiliki peranan penting masing masing dalam menentukan pilihan, jangankan memiliki peranan penting diajak sharing atau diskusi terbuk mengenai siapa yang akan di calonkan pernah tha di lingkup RT mu misalkan?  Lak gak tahu seh, jan jane iki negoro Demokrasi tha  negoro opo? Jawaben cuk!!!

Aku mesem kemudian tak jawab enteng saja, ini bukan Negara Demokrasi Kang, ini Negara Indonesia, wes paham gak kang. Diapun pergi sambil ngeloyor dan sedikit tertawa penuh kelegaan.

Salam senja dari Sudut Gua yang sepi
Malang 22 oktober 2018

Agung widiatmoko

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun