Mohon tunggu...
Agung Widiatmoko
Agung Widiatmoko Mohon Tunggu... Teknisi - Pekerja Biasa

Menulislah selama bisa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Luasnya Kesabaran Hati Rakyat

15 Oktober 2017   22:02 Diperbarui: 15 Oktober 2017   22:07 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

KESABARAN HATI RAKYAT

Kalo kita melihat ikan di dalam air tentulah mereka sangat sangat menarik diamati, betapa tenang mereka berenang kesana kemari seolah olah mereka tak pernah berfikir bahwa kelak air itu akan habis atau bisa saja mereka terpental keluar dari habitat mereka. Sekali kali cobalah meriset, semisal kalo anda punya Aquarium di rumah ambilah ikan itu dan lalu letakkan di kuali yang tidak berisi air, apa yang akan terjadi? Pasti ikan itu akan menggelepar nggelepar seolah akan mati, kemudian masukan lagi ia ke air habitat nya tadi, maka ia kan merasa riang sekali dan seolah olah ia telah lupa bahwa ia barusan saja terlempar dari habitatnya tadi.

Begitupula nasib negeriku Indonesia Raya ini, para pemimpinya tidak sadar bahwa mereka hidup dalam sebuah habitat yang bernama rakyat yang mampu menampung berbagai jenis pemimpin didalamnya, Mereka tidak sadar bahwa habitat mereka atau rakyat Indonesia ini adalah Manusia bukan air atau apapun sesuai pandangan mereka yang setiap kali mampu berubah dengan sangat drastis. 

Mereka lupa dan masih merasa sangat sangat bahagia karena mereka masih belum mendapatkan atau merasakan pusaran habitatnya yang setiap saat bisa saja berubah dan mengaduk aduk bahkan membunuh ekosistem didalamnya, Wakil rakyat Negeri ini telah lupa dengan kejadian di tahun 1998 dimana momentum puncak orde baru harus selesai dan digantikan dengan era reformasi yang justru akhirnya juga tak kalah jika dibandingkan era orde baru dalam hal apapun, ya korupsinya, ya kekerasannya, ya pencurinya, dan apapun saja, mereka lupa setelah diangkat dari habitat mereka ditahun 1998 kemudian dimasukan lagi kehabitatnya mereka seperti ikan tadi seolah olah tak pernah terpental atau dikeluarkan dari habitatnya.

Rakyat Indonesia ini sangat luas kesabarannya sebagai habitat para Wakil rakyat yang menghuni negara ini, kalo mereka marah tentu saya tidak akan bisa membayangkan kemarahannya, kalo kita rasakan kita sebagai rakyat ini benar benar bukan hanya di tampar oleh wakil rakyat kita, tapi juga dirampok, dikerdilkan, hak hak kita dirampas dan lain lain tetapi kita sangat bermurah hati tidak pernah yang namanya membalas menampar atau bahkan merampok rumah mereka dan lain lain, kalo pun ada yang kerampokan salah satu rumah dari mereka itu tentulah itu sedikit  dari peringatan peringatan semata bahwa rakyat mulai gerah, dan ongkep.

Agung Widiatmoko
Malang 15 Oktober 2017

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun