Mohon tunggu...
Agung WidyoPrayoga
Agung WidyoPrayoga Mohon Tunggu... Mahasiswa - Student of Binus University Malang

Saya adalah seorang mahasiswa jurusan bisnis di Binus University Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Strategi Pengembangan Minapolitan Sebagai Upaya Peningkatan Ekonomi Hijau dan Hilirisasi Pertanian di Kota Baubau

6 Agustus 2022   06:44 Diperbarui: 6 Agustus 2022   06:58 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

disusun dalam rangka mengikut SULTRA ECOFEST 2022

ABSTRAK

Potensi Indonesia sebagai negara maritim belum dapat dimanfaatkan secara maksimal. Dengan keanekaragaman hayati yang melimpah ruah seharusnya sektor perikanan dapat menjadi penggera utama dalam mendukung pertumbuhan ekonomi hijau dan hilirisasi perikanan. Tujuan dari karya tulis ini adalah untuk menganalisis strategi pengembangan minapolitan sebagai upaya peningkatan ekonomi hijau dan hilirisasi perikanan di Kota Baubau. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah studi literatur. Tahapan analisis dalam penelitian ini, yaitu: (1) Analisis pengembangan wilayah berbasis perikanan; (2) Analisis pengembangan komoditas unggulan; dan (3) Penentuan strategi pengembangan wilayah untuk kawasan minapolitan. Perkembangan kawasan minapolitan ditentukan oleh bagaimana pengembangan komoditas unggulan di setap kawasan. Penentuan komoditas unggulan memiliki manfaat untuk menentukan prioritas pengembangan suatu wilayah. Agar pengembangan menjadi tepat sasaran, maka perlu arahan strategi dalam pengembangan potensi, penyelesaian permasalahan, dan komoditas unggulan yang sesuai dengan karakteristik suatu wilayah kawasan minapolitan. Beberapa strategi yang dapat diterapkan di Minapolitan Baubau adalah peningkatan pusat komoditas berbasis teknologi, peningkatan pusat pemasaran dan penjualan berbasis teknologi informasi, peningkatan sumber daya manusia, peningkatan koordinasi lintas sektor, kelembagaan, dan teknologi yang tepat guna.

Kata Kunci: Minapolitan, Ekonomi Hijau, Hilirisasi Perikanan  

 

PENDAHULUAN

Indonesia merupakan negara maritim dengan luas wilayah perairan yang lebih luas dari daratan, yaitu sekitar 70 persen dari total wilayah Indonesia. Dengan luas perairan tersebut, keanekaragaman hayati menjadi aset berharga dan dapat menjadi penggerak utama (prime over) dalam mendukung pertumbuhan ekonomi hijau dan kesejahteraan di Indonesia. Namun, sektor ini belum dapat dimanfaatkan secara maksimal dalam implementasinya sebagai bagian dari pembangunan Indonesia.

Berbagai kebijakan, kegiatan, dan program serta pembangunan pada sektor perikanan telah dilaksanakan dan telah dirasakan manfaatnya. Tetapi, dengan perubahan yang terjadi secara cepat di berbagai bidang berdampak pada keharusan penyesuaian kebijakan, program, dan pembangunan pada sektor perikanan dan kelautan untuk memenuhi kebutuhan ekonomi hijau dalam rangka peningkatan kesejahteraan rakyat.

Upaya dalam mengurangi angka kemiskinan dan kesenjangan yang terjadi di masyarakat Indonesia ditegaskan dalam Program Nasional, yaitu sasaran pokok pembangunan di antaranya adalah penurunan jumlah penduduk miskin dan terciptanya lapangan pekerjaan yang dapat mengurangi pengangguran terbuka dengan didukung oleh stabilitas ekonomi yang tetap terjaga; sasaran kedua adalah mengurangi kesenjangan antar wilayah. Salah satu konsep dalam pengembangan suatu wilayah adalah pembangunan dengan konsep kawasan seperti Kawasan Minapolitan yang bertujuan untuk meningkatkan perekonomian di sekitar kawasan tersebut. Minapolitan terdiri dari kata mina yang berarti perikanan dan politan (polis) yang berarti kota, sehingga Minapolitan dapat berarti sebagai perikanan di daerah perkotaan, kota di daerah lahan perikanan, atau kota perikanan. Secara definitif, Minapolitan merupakan kota perikanan yang tumbuh dan berkembang akibat berjalannya sistem dan usaha perikanan yang mampu melayani dan mendorong pembangunan perikananan di wilayah sekitar, yang ditandai dengan ciri utama kegiatan terkait perikanan dan pengolahan hasil perikanan (Sjarief Widjaja, 2010).

Langkah awal menuju pembangunan dan pengelolaan perikananan yang berpijak pada konsep efisiensi adalah penentuan komoditas ikan unggulan pada suatu daerah untuk meningkatkan keunggulan komparatif dan kompetitif menghadapi perdagangan global. Dalam menentukan komoditas ikan yang memiliki keunggulan komparatif dapat ditinjau dari sisi penawaran, permintaan, dan keunggulan daya saing. Dari sisi penawaran, komoditas ikan unggulan memiliki ciri superioritas pertumbuhan pada kondisi biofisik, teknologi, dan sosial ekonomi nelayan yang bisa dijadikan andalan dalam meningkatkan pendapatan (Naya et al, 2017).  Dari penentuan produk unggulan tersebut, kemudian dapat dilanjutkan dengan analisis kondisi pasar untuk mencocokkan dengan kebutuhan pasar, permodelan diversifikasi produk, dan model bisnis yang dapat meningkatkan hilirisasi perikanan sebagai ekonomi hijau yang berkelanjutan dan berdampak positif bagi masyarakat.

Berdasarkan uraian di atas, maka diperlukan strategi pengembangunan kawasan minapolitan yang dapat berfungsi sebagai pusat pertumbuhan ekonomi hijau dan hilirisasi perikanan di daerah, khususnya Kabupaten Baubau di Provinsi Sulawesi Tenggara sebagai salah satu upaya meningkatan kesejahteraan masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun