Mohon tunggu...
Agoes Permana
Agoes Permana Mohon Tunggu... lainnya -

Penikmat Sajak dan Coffee. Bukan siapa-siapa !!

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pesta Pemujaan Kalender Telah Usai

3 Januari 2013   06:31 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:35 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sudah ritual tahunan. Bumi tenggelam di bawah kaki-kaki kaum pagan manusia melaut di tanah-tanah lapang, club malam dan pinggiran jalan bebunyian terompet, mercon dan nyala kembang api adalah dupa sesajian bingar menggelegar, gelap yang mendendangkan sunyi pun ditumbalkan

Surau-surau, gereja-gereja tak lagi ramai, roboh dikutuk  zaman berhala-berhala mulai tumbuh di kepala, menawarkan sederet menu kesenangan kesenangan perut, bibir bahkan kelamin,"ini demi satu januari" serunya sopan

Kalender berganti, dunia mewartakan: di jalan-jalan kecelakaan di pesisir pantai botol-botol berserakan, di kamar hotel kondom-kondom kehilangan tuan di pelosok sini terjadi pencurian, di pelosok sana terjadi perkosaan

Seorang tokoh menasehatkan; ini negeri ketimuran, jangan ikut-ikutan ! dupa-dupa telah membangkai, kepada berhala mana lagi iman hendak digadaikan? dalam pergantian TAHUN,   jangan lagi kaugadai TUHAN !

gambar: googgle

***

Selamat berbuka PUISI Negeri Sejuta Syahwat Untukmu Duhai Bunga yang tak Pernah layu Ramadhan cinta Memugar Kenangan Langgam kehidupan Untuk  Seseorang

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun