Mohon tunggu...
Agoesmiko
Agoesmiko Mohon Tunggu... Foto/Videografer - buka mata lebarkan telinga dan lantangkan suara

jangan lelah untuk berbagi...\r\n

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

5000 Km bersama Si Rena di Jalinsum-Road to Sumatra

7 Juli 2019   22:26 Diperbarui: 12 Juli 2019   08:16 412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

MEDAN - KISARAN ~ PAYAKUMBUH
Usai bersilahturahmi di keluarga medan. Misi selanjutnya adalah keluarga besar di padang/payakumbuh. Rena juga sudah siap rute baru. Pijat Plus dan mandi basah juga sudah di lakukan oleh dek rena. Pukul 5 sore kami berangkat menuju destinasi. Bagan batu sudah kami lalui, Dan bermalam dan beristirahat di lintas riau. Paginya kami lanjut sampai ketemu pertigaan gelombang. (warga setempat menyebutnya begitu). Inilah jalur terbaru yang kami lalui.  Sen kanan untuk masuk Jalur Wilayah menuju pelatahan/ pahpahan. 4 km sudah kami lalui, kondisi jalanan sudah tidak bersahabat (kasihan rena) untungnya perjalanan siang hari. Jadi bisa lihat detil setiap melaju. ZIG ZAG pun musti kami lakukan untuk menghindari segala kemungkinan. Antrian lumayan panjang untuk menyelesaikan  jebakan ranjau dengan kedalaman 15 ~ 30cm air bercekung

dok. pribadi
dok. pribadi
Nyaris kami frustasi, 3 km perjalan lagi rusak parah. Sepertinya Hanya Rena satu- satunya yang Melintas di jalur Kampar- riau ini dan termasuk nekat untuk sekelas APV. Bravo Rena!

Pukul 10 mumpung masih pagi,di perampatan jalan kami singgah di masjid raya tapung. Masjid Khas Sumatra yang mempertemukan Dalu dalu, bangkinang, pekan baru dan Teluk kuantan -- Padang. Bersih bersih badan sholat dhuha dan lanjut perjalanan menuju kota bangkinang. Kab Kampar.

Lagi-lagi saya di buat takjup dengan indahnya dan kemegahan Masjid. Masjid raya bangkinang megah dan elegance berdiri di tengah kota. Spot center yang luas tertata rapih dan hijau. Islamic Center yang menampung dan menyatukan segala kegiatan keislaman di  se-kabupaten Kampar.

Saya sebagai warga Depok merasa malu. Kota depok yang dekat sekali dengan Jakarta, informasi sangat cepat, tidak memiliki Islamic Center dan konyolnya pejabat pemda tidak memikirkannya. #ironis. Halahh kok jadi ngelantur.

Karena perjalanan masih panjang kami tinggalkan kota bangkinang. Wuzzzz  jalan sangat mulus, di perbatasan singgah di masjid ash sholihin untuk sholat dan lanjut makan siang di resto soto minang. Di rantao Berangin. Aseek dah di ranah minang

kelog-9-5d27cc6a097f366bc116e80e.png
kelog-9-5d27cc6a097f366bc116e80e.png
.

Dek rena sudah tidak sabar akselerasi di aspal yang mulus dan elok, bukit bukit khas Sumatra barat sudah Nampak di depan mata kamipun tak mau menyia nyiakan pemandangan elok ini. Turun dan foto2.  Siplah. 2 jam kami meliuk liuk di antara bukit bukit yang menajupkan ini. FOKUS. Di jalur ini musti ekstra focus. Karna lebar jalan sekitar 7 meter dengan marka jalan cukup jelas. Dengan sebelah kanan dan kiri tebing juga jurang bercadas dan meneteskan mata air. Yang terkadang bisa terjadi longsor. Salah sedikit dalam mengambil keputusan, fatal dan bisa terpeleset. Dari lawan arah sudah 2 (dua) kendaraan kecil tergelincir dan terpelosok.

Sore hari kami di sambut hujan deras dan berangin. Tidak begitu lama sampailah kami di Kelok Sembilan yang fenomena itu. Kami merasa lega karna sudah masuk di wilayah payakumbuh. Dan kelok Sembilan masuk wilayah payakumbuh. 7 30 sampailah di dangung- dangung. Dek renapun berselonjor di halaman. Pagi ini hingga hari berikutnya, road show kami, telah selesai dalam bersilahturahmi. Alhamdulilah

kuliner sate dangung dangung dan soto padang
kuliner sate dangung dangung dan soto padang
.

"Tradisi bersilahturahmi dengan saudara merupakan bagian dari ajaran islam. Baik pula pembelajaran bagi anak- anak di kemudian hari. Bahwa ada ikatan keluarga  di daerah

rena siap antar silahturahmi
rena siap antar silahturahmi
"

PAYAKUMBUH -- GUNUNG OMEGA -- BAKAUHENI -- DEPOK.

Setelah semua persiapan dan perlengkapan juga oleh2 masuk bagasi. Pukul 11 teng. Kami mulai perjalanan. Sebagai antisipasi. Karena jalur pulang kali ini

 Tidak lagi melalui jalur timur, maka kondisi ban dan kaki- kaki musti di perhatikan. Terutama tekanan angin

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun