Mohon tunggu...
agnes windide
agnes windide Mohon Tunggu... Administrasi - mahasiswa

traveling

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kebijakan Moneter yang Mempengaruhi Aktivitas Ekonomi Indonesia

30 November 2022   21:09 Diperbarui: 30 November 2022   21:18 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kebijakan moneter adalah kebijakan yang berusaha mengendalikan perekonomian suatu negara secara makro guna mewujudkan perekonomian yang lebih baik dengan mengatur peredaran uang. Perekonomian yang baik itu sendiri tercermin dari stabilitas harga melalui inflasi yang terkendali.

Menurut M. Natsir  yang dimaksud dengan kebijakan moneter adalah segala tindakan atau upaya bank sentral untuk mempengaruhi perkembangan variabel moneter (uang beredar, nilai tukar, suku bunga, dan suku bunga kredit) untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Kebijakan moneter pada dasarnya adalah kebijakan yang ditujukan untuk mencapai keseimbangan internal (pertumbuhan ekonomi yang tinggi, stabilitas harga, pemerataan pembangunan) dan keseimbangan eksternal (neraca pembayaran) untuk mencapai tujuan ekonomi makro. neraca pembayaran.

Untuk mencapai tujuan tersebut, bank sentral atau otoritas moneter menyesuaikan keseimbangan antara jumlah uang beredar dan pasokan barang sehingga inflasi dapat dikendalikan, kesempatan kerja penuh dapat tercapai, dan kelancaran pasokan atau distribusi barang dapat tercapai. .

Oleh karena itu, stabilitas harga harus menjadi tujuan utama bank sentral, karena merupakan kontribusi optimal dari kebijakan moneter untuk mendukung pembangunan ekonomi yang berkelanjutan. Namun, saya juga tertarik pada ekonomi moneter, khususnya pembuatan kebijakan dengan fokus pada apakah kebijakan moneter dapat digunakan secara efektif untuk mempengaruhi aktivitas ekonomi riil dalam jangka pendek.

 Kebijakan moneter dapat menggunakan, antara lain, suku bunga, giro wajib minimum, intervensi pasar valuta asing, dan salah satu alat berikut sebagai upaya terakhir bagi bank untuk meminjamkan uang ketika menghadapi masalah likuiditas: dilakukan dengan menggunakan

Bank Indonesia bertujuan untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai Rupiah. Tujuan ini diatur dalam UU No.3 Tahun 2004 dan UU No. Ada dua aspek stabilitas Rupiah tersebut. Aspek stabilitas rupiah yang pertama adalah stabilitas harga barang dan jasa yang tercermin dari evolusi inflasi. Dimensi kedua berkaitan dengan kestabilan nilai tukar rupiah terhadap mata uang negara lain. Indonesia menganut sistem kurs mengambang "Free Floating". perayaan. Namun demikian, stabilitas nilai tukar memegang peranan yang sangat penting dalam mencapai stabilitas harga dan sistem keuangan.

Namun, saya juga tertarik pada ekonomi moneter, khususnya pembuatan kebijakan dengan fokus pada apakah kebijakan moneter dapat digunakan secara efektif untuk mempengaruhi aktivitas ekonomi riil dalam jangka pendek. Jika demikian, dapatkah bank sentral mempertimbangkan untuk melakukan kebijakan moneter yang agresif untuk merangsang aktivitas riil, atau haruskah bank sentral tetap berkomitmen untuk menjaga stabilitas harga.

Peran kestabilan nilai tukar sangat penting dalam mencapai stabilitas harga dan sistem keuangan. Oleh karenanya, Bank Indonesia juga menjalankan kebijakan nilai tukar untuk mengurangi volatilitas nilai tukar yang berlebihan, bukan untuk mengarahkan nilai tukar pada level tertentu.

Maka adapun tujuan dari  kebijakan moneter diantaranya:

  • Stabilitas Ekonomi
  • Kesempatan Kerja
  • Kestabilan Harga
  • Neraca Pembayaran Internasional
  • Menjaga stabilitas dan pertumbuhan ekonomi

Prosedur dan perangkat kebijakan moneter merupakan poin penting lainnya dalam perumusan kebijakan moneter bank sentral. Setelah bank sentral menentukan target inflasi yang tepat dan asumsi pertumbuhan ekonomi yang terkait, muncul pertanyaan tentang bagaimana menerapkan kebijakan moneter untuk mencapai target ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun