Mohon tunggu...
Agnes Maria Kristina
Agnes Maria Kristina Mohon Tunggu... Guru - Agnes

Seorang gadis puitis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Detak Menghitung Detik

26 Mei 2019   19:35 Diperbarui: 26 Mei 2019   19:35 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hirup udara menusuk hidungku

Aroma jernih tanpa polusi

Dikala rindu menyelami hati

Pada siapa seorang kan mengerti

Detak jantung menghitung masa

Tiap detik melukiskan bayang-bayang

Sesuap nasi meluapkan segalanya

Apa yang mengalir dalam tubuh ini

Menyelimuti rindu yang mendalam

Setiap berdekat, detak tak berdetik

Tangan hangat yang menggemgam

Membunuh semua kerinduan

Bising celotehmu tidak jadi masalah

Lantas apa yang ku takutkan saat ini ?

Hanya sebuah opini kah ?

Atau sebuah kata penenangkah ?

Setiap jemariku menjadi saksi atasmu

Setiap langkah menjadi jalan untukmu

Lantas apa yang kutakutkan saat ini ?

Hanya detik yang kan mengartikan

Setiap detak dalam jiwa

Hanya detik yang kan melukis asa

yang telah dirancang

Hanya detik yang akan mengungkap

segelas bubur dalam sebuah peristiwa

Dan hanya detik yang kan menghitung

Seberapa banyak detak doaku untukmu

yang jauh dalam genggaman

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun