Manyaran, Boyolali (3/8/2020) sudah hampir 5 bulan sejak lockdown ditetapkan oleh pemerintah Indonesia untuk melawan corona yang sangat ganas, lapisan demi lapisan masyarakat bahu membahu untuk mencegah virus ini terus berkembang, Indonesia begitu sekarat saat ini, krisis, namun bahu-bahu pemimpin begitu kuat dan terus optimis untuk membenahi aspek kehidupan yang terdampak akibat adanya virus ini, mulai dari tatanan perekonomian, agama, hingga pendidikan.
Pendidikan begitu banyak gejolak selama masa pandemic, mulai dari belajar dari rumah yang kurang efektif, hingga banyak keluhan mulai bermunculan terkait sistem pendidikan yang dilaksanakan secara online.Â
Hanya sedikit yang menilai belajar online ini efektif, karena banyak yang terkendala terutama untuk wilayah yang terbelakang, kondisi geografis yang berbeda dengan kondisi yang lebih maju, membuat daerah terbelakang ini kesulitan dalam kebijakan baru dalam Pendidikan ini. Pengetahuan yang hanya mengenai covid-19 ini saja, tidak sedikit yang mengindahkan, apalagi dikalangan sekolah.
Salah satu langkah tepat yang dilakukan manusia terdidik dari kalangan Pendidikan tinggi yaitu mengedukasi dengan sekreatif mungkin siswa sekolah dasar mengenai pencegahan covid-19 ditengah krisisnya Indonesia ini, program ini telah dilaksanakan semenarik mungkin dengan melibatkan 10 siswa antara kelas 1 -- 6 SD di Desa Manyaran.Â
Kegiatan ini sangat bermanfaat karena mengingat Indonesia sangat memerlukan banyak penyesuaian dan adaptasi kebiasaan kesehatan baru di masa sekarang, sebelum kegiatan belajar mengajar benar diaktifkan kembali.Â
Kesepuluh siswa diajak bermain dan belajar sekaligus, mulai dari penyuluhan dengan media poster kreatif, hingga bermain yang disisipkan pengetahuan mengenai pencegahan covid-19, dan juga kegiatan pembagian bantuan hand sanitizer yang sangat bermanfaat untuk mereka selama pandemic ini masih berlangsung.
Mahasiswa KKN Tim II dari Universitas Diponegoro yang mengabdi di Desa Manyaran, juga membuat modul K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) Pengelasan di tengah masa adaptasi kebiasaan baru dalam penyesuaian saat ini untuk membantu welder di Desa Manyaran, tetap aktif bekerja dan juga sekaligus menjaga kesehatannya supaya terhindar dari covid-19 ini, dalam masa saat ini, pekerja buruh harus kembali merangkak untuk Kembali bekerja untuk memenuhi kebutuhannya sendiri, tidak hanya modul dan juga brosur yang berisi mengenai sertifikasi welder untuk membantu peningkatan kompetensi diri dari welder itu sendiri.Â
Welder di desa Manyaran sudah terdiri dari sekelompok orang yang memiliki keahlian yang sama sejak tahun 2012 lalu, kelompok ini pergi bekerja hanya menyesuaikan proyek yang ada, proyek biasanya di kota seperti Surakarta hingga cirebon, Ketika proyek sedang libur, mereka hanya bekerja di bengkel di desa Manyaran.
Salam Pengabdian!