Mohon tunggu...
Agmalia PWK Universitas Jember
Agmalia PWK Universitas Jember Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

memiliki rasa ingin tau yang cukup tinggi dan mau belajar serta berproses untuk menjadi lebih baik lagi kedepannya

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Sektor Perikanan Menjadi Peluang Besar bagi Jember

21 September 2022   23:03 Diperbarui: 21 September 2022   23:07 624
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Tidak dapat dipungkiri bahwa Jember merupakan salah satu kabupaten di Jawa Timur yang memiliki banyak perairan terutama di bagian selatan. Wilayah pesisir selatan pantai Jember seperti kecamatan Puger, Kencong, Ambulu dan lain-lain di sana banyak dilakukan aktivitas yang berhubungan dengan sektor kelautan dan perikanan. 

Sebagian besar masyarakatnya bermata pencaharian sebagai nelayan ataupun tambak. Masyarakat pesisir sebagian besar memanfaatkan hasil lautnya untuk kelangsungan hidup mereka. Sehingga, sektor ini sangat berpengaruh terhadap kehidupan sehari-hari.

Sektor perikanan adalah kegiatan usaha yang mencakup penangkapan dan budi daya ikan, jenis crustacea,(contohnya udang, kepiting), moluska, dan biota air lainnya di laut, air payau, dan air tawar. Untuk di kabupaten Jember, komoditas utamanya berupa ikan lemuru, ikan layang, ikan tongkol, ikan layur, dan ikan cakalang. 

Berdasarkan data produksi perikanan laut Jember, ada sebanyak 9.977 ton dengan nilai mencapai Rp130,442 miliar. Namun, data produksi perikanan laut Jember bisa cenderung meningkat ataupun menurun di setiap tahunnya. 

Hal itu membuat suatu masalah bagi perkonomian di kabupaten Jember menjadi tidak stabil. Hal itu terjadi, karena di dalam sektor perikanan tidak selalu mendapatkan hasil tangkapan atau produksi yang sama. Hasil tangkapan tersebut tergantung musim-musim atau cuaca dan gejala alam yang terjadi saat ini. Terkadang, hasil tangkapan bisa melimpah ataupun sedikit, dan juga hasil tangkapan jenis ikannya juga beragam.

Salah satu faktor yang membuat hasil tangkapan menurun adalah faktor musim yakni musim penghujan. Jika terjadi musim penghujan, para nelayan kesusahan untuk berangkat melaut untuk menangkap ikan. 

Dikarenakan angin yang kuat dan gelombang air laut yang besar sehingga tidak memungkinkan para nelayan untuk turun ke laut, serta kapal-kapal besar pun juga harus berhati-hati dan selalu waspada saat berlayar karena agar kapalnya tidak tenggelam atau rusak akibat gelombang air laut yang besar. Selain itu juga, pergantian musim dari musim kemarau ke musim penghujan atau sebaliknya dapat berubah-ubah dan sulit untuk diprediksi. Pergantian musim ini disebut masa pancaroba. 

Masa pancaroba ini, membuat kehidupan masyarakat dan nelayan pun semakin sulit. Karena cuaca yang tidak menentu sehingga mereka tidak bisa pergi melaut untuk menangkap ikan ataupun hasil tangkapan mereka tidak dapat mencukupi kebutuhan sehari-hari. Para nelayan sangat mengharapkan musim kemarau. Karena pada musim kemarau ini sangat menguntungkan bagi para nelayan. 

Para nelayan dapat mengamati cuaca dengan jelas sehingga mereka tahu kapan akan mulai turun ke laut untuk menangkap ikan dan kapan waktu untuk kembali ke darat. Para nelayan dapat turun ke laut untuk menangkap ikan dengan aman dan tenang karena tidak ada gelombang laut yang besar dan cuacanya pun juga cerah. Sehingga hasil tangkapan yang didapat pun cukup banyak. 

Di musim kemarau ini, ikan-ikan banyak bermunculan di permukaan sehingga memudahkan para nelayan untuk menangkap ikan.  Nelayan dan masyarakat Jember menangkap hasil perikanan ini untuk dijual baik secara langsung maupun melewati proses pengolahan terlebih dahulu. Pengolahan-pengolahan tersebut antara lain:

  • Pengolahan dengan memanfaatkan suhu yang tinggi atau rendah. Misalnya, dengan proses pengeringan, pengasapan, sterilisasi pengalengan, penggaraman, dan lain-lain. Contoh produknya yaitu ikan asap.
  • Pengolahan dengan pemberian bahan pengawet seperti penggaraman, perendaman dengan larutan asam.
  • Pengolahan dengan cara kombinasi yaitu dipanaskan atau dijemur (dengan memanfaatkan suhu tinggi) terlebih dahulu kemudian diberi bahan pengawet. Pemberian bahan pengawet ini bertujuan untuk menghambat pertumbuhan bakteri. Contoh produknya yaitu pembuatan ikan asin.
  • Pengolahan dengan cara fermentasi yaitu dengan mengubah bahan mentah menjadi bahan setengah jadi. Contoh produknya yaitu pembuatan kecap ikan.

Dengan memanfaatkan dan mengoptimalkan hal tersebut, yakni memanfaatkan hasil perikanan untuk diolah menjadi sesuatu yang bernilai ekonomi dan dibutuhkan atau dicari oleh masyarakat dapat menciptakan peluang lebih besar untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun