Mohon tunggu...
Agita Bakti Wardhana
Agita Bakti Wardhana Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Mahasiswa kelontong bodoh, pemalas, tukang modus.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tipikal Dosen di Kampus, Biasa dan Luar Biasa

7 Mei 2017   21:07 Diperbarui: 8 Mei 2017   08:30 1930
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Teringat kalimat sarkas dosen yang mengomentari makalah teman "semakin orang bingung baca tulisanmu, berarti tulisanmu makin ilmiah."  Pujian tadi diteruskan dengan kalimat lain "saking ilmiahnya, saya juga bingung kamu sebenarnya sedang mbahas apa to?" Note: Dosen tersebut adalah Guru Besar.

Di lain waktu, dosen itu bilang gini "Tanda kamu expert tentang sesuatu adalah ketika kamu menyampaikan hal tersebut ke orang lain dengan bahasa yg sederhana".

Tadi pengantar saja ya. Next, dari sedikit pengalaman saya dibeberapa tempat kuliah, ada beberapa tipikal dosen, yang pasti ada di kampus. Sebentar saya ingatkan, ini hasil penelitian tidak ilmiah, jadi sama sekali tidak bisa dijadikan acuan dasar. Ini dari perspektif pribadiku saja.

1. Tipe dosen dengan tingkat keilmuan pas-pasan, ada beberapa ciri-cirinya:
a. Memberi nilai pelit
b. Absen itu mutlak
c. Textbook
d. Killer
e. Minim karya tulis
f. Rajin di kampus

2. Dosen dengan tingkat keilmuan super saiya, cirinya kebalikan dosen pas-pasan:
a. Murah nilai
b. Absen bebas
c. Asyik
d. Karya banyak
e. Susah dicari

Coba deh perhatikan, dosen yang selera humornya baik, murah senyum, wajahnya selalu cerah, dan seterusnya biasanya dosen itu pintarnya luar biasa. Dosen yang lebih menghargai perbedaan pendapat dan berpikiran terbuka terhadap hal-hal baru pasti bukan dosen yg pas-pasan, saking luasnya ilmu yang dia miliki.

Jika sedang kuliah, keluar dari mulut beliau segala buku A-B-C smpe buku mbuh opo ramudeng. Semua tokoh disebut, sampai yang belum pernah kita dengar pun ada.

Penyakit dosen-dosen hebat ini cuma satu yaitu, kalo pengen ketemuan susahnya setengah mampus, keluar mulu, ada aja acaranya (Kalo dapet bimbingan skripsi dosennya model gini siap-siap butuh mukjizat dewa ngadepin kesabaran). Wong ditemuin aja susah, kapan rampung skripsine kan?

Wis lanjut lagi, aku jadi ingat 6 tipe komunikasi dlm Al-Qur'an: Qaulan Sadida, Qaulan Baligha, Qaulan Ma’rufa, Qaulan Karima, Qaulan Layina dan Qaulan Maisura. Kamu cuma bisa Qaulan Sadida? Ngomong keras, kasar, hobi ngasih cap dan merasa diri paling benar? Mending ngaji iqra lagi sana, berarti ilmumu belum luar biasa.

Masalah utamanya, mereka yang ilmunya pas-pasan cenderung kurang bisa praktek memilih 6 cara berkomunikasi tadi, sedangkan tipe dosen hebat tadi bisa. Mereka yang gelarnya bederet, tapi bisa memilih diksi kalimat yang pas saat dengan rekan sejawat, mahasiswa, masyarakat biasa, dan seterusnya itu baru hebat.

Situ doktor, tapi ngomong hermeneutika sama petani, nyebut-nyebut nama Josep Sacht Nietzsche saat ngisi pengajian? Mending nyangkul sajalah pak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun