Mohon tunggu...
Agita Bakti Wardhana
Agita Bakti Wardhana Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Mahasiswa kelontong bodoh, pemalas, tukang modus.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Perihal Gadget dan Cara Menjauhkannya

9 Agustus 2016   13:54 Diperbarui: 9 Agustus 2016   14:19 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi : lifestyle.okezone.com

Gadget, barang elektronik kecil yang berfungsi untuk membantu kebutuhan manusia dalam menyelesaikan pekerjaannya. Dengan gadget dengan mudahnya kita mengakses website ataupun portal berita terbaru. Pun dengan hanya mengetikkan kata kunci di layar dengan bantuan sistem pencarian kita dengan mudahnya menemukan sesuatu hal yang kita cari.

Tidak hanya itu, gadget juga merupakan sarana berkomunikasi paling baik dan efektif. Dengan hanya mengunduh beberapa layanan komunikasi berbasis chat ataupun video call kita akan menikmati beberapa rangkaian fitur yang menarik. Kita bisa mengirimkan pesan ataupun gambar kepada orang lain dengan cepat dan mudah, ataupun bisa melakukan komunikasi saling bertatapan dengan layanan video call yang tersedia.

Karena mudahnya akses dalam mencari sumber informasi serta berkomunikasi tidak serta merta membuat gadget menjadi barang yang paling dibutuhkan. Fenomena-fenomena buruk marak sekali terjadi di dunia maya. Pun pesan khusus yang berisikan sampah dengan menyebarkan berita atau isu yang tidak bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya. Berita-berita hoax tersebut sering kali kita jumpai pada media sosial yang kita miliki. Perilaku yang merusak demikian sebagian besar ditargetkan kepada para remaja, karena mereka adalah sasaran yang paling mudah dipengaruhi karena masih labil.

Sangat disayangkan sekali, dengan kemajuan informasi yang demikian membuat beberapa pelaku yang tidak lain adalah pengguna menjadi terpengaruh oleh hal-hal yang sifatnya destruktif sekali. Akal dan pikiran seolah sudah terkontaminasi oleh berita-berita hoax yang tersebar di dunia maya.

Dan lagi, fenomena yang sering kita ketahui dari media sosial adalah dengan mudahnya kita menemukan teman, ataupun kerabat yang membuat kita betah untuk saling berkomunikasi mengingatkan satu sama lain. Kita melupakan sejenak pekerjaan seharusnya kita lakukan dengan baik dan tepat waktu. Seperti contoh, saat ada tugas dari kuliah kita selalu menunda untuk mengerjakam, dikarenakan sedang menikmati chatting dengan teman yang ada di dunia maya.

Dengan kedekatan yang sebelumnya terjalin antar teman dunia maya, membuat sikap dalam diri menjadi semakin pro aktif. Namun, hal-hal yang sebelumnya tidak pernah terpikirkan pun terjadi seperti contoh, penipuan. Dengan kedekatan yang instant membuat diri percaya akan teman yang memberikan iming-iming bentuk apapun.

Oleh karenanya beberapa berbagai fenomena yang terjadi demikian membuatku seketika mencoba menjauhkan diri dari barang canggih tersebut. Namun, bagi sebagian orang yang sudah kecanduan dan terbiasa bersibaku dengan alat canggih tersebut terasa sulit sekali untuk menjauhkannya. Apalagi jikalau kita tidak memiliki kesibukan apapun, tentu akan membuat kita akan kembali memainkan gadget canggih tersebut.

Lantas bagaimana cara menjauhkan diri dari gadget tersebut?

Untuk bisa menjauhkan diri dari alat canggih tersebut dibutuhkan niat dan tekad yang kuat. Dengan memiliki tujuan yang pasti tentunya akan menjadi pertimbangan dalam diri kita untuk bisa menjauhkannya. Beberapa hal yang saya lakukan untuk menjauhi gadget antara lain :

1. Mencoba hal baru

Dengan bereksperimen melakukan kegiatan apapun yang sebelumnya tidak pernah dilakukan ataupun terpikirkan menjadi dasar utama kita menjauhkan diri dari gadget. Dengan menemukan passion kita akan cenderung lebih mengembangkannya, dan terus menerus melakukannya sehingga kebiasaan kita bermain gadget akan mudah terlupakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun