Mohon tunggu...
Agi Tiara
Agi Tiara Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger, Mediator, Penggemar Ikan Ayam-Ayam

Hanyalah seorang blogger dibalik DUCKOFYORK.COM, mencoba menulis di kompasiana untuk pertama kalinya. Boleh disapa, jinak dan tidak menggigit lho!

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Dari Kotoran Babi Menjadi Energi Terbarukan: Sebuah Catatan Perjalanan dari Desa Bongkasa Pertiwi

3 September 2019   21:09 Diperbarui: 9 September 2019   09:54 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(file gambar: desa bongkasa pertiwi - caption: Suasana Desa Bongkasa Pertiwi yang Asri di Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung - dok.Pribadi)

"Bapak dan Ibu, saat ini kita telah landing di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali, tetap gunakan sabuk pengaman dan tetap duduk di kursi anda sampai pesawat benar-benar berhenti. Mohon untuk tidak mengaktifkan telepon genggam sampai anda telah turun dari pesawat."

Begitu kira-kira pengumuman yang terdengar dari pengeras suara tiap-tiap pesawat yang baru menjejakkan rodanya di tanah Pulau Dewata--pulau yang telah menjadi tuan rumah Danone Blogger Academy Batch 3, 29 Agustus 2019 silam.

Jadi, setiap tahun dalam tiga tahun terakhir, Danone menyelenggarakan salah satu event paling prestisius di dunia blogging, Danone Blogger Academy namanya. Ratusan blogger berlomba lomba memberikan tulisannya yang terbaik untuk bisa mengikuti perhelatan ini. Tahun ini, Danone Blogger Academy diselenggarakan di Bali dengan tema besar "One Planet One Health" yang diusung oleh Danone. 

Berbagai aktivitas mulai dari pelatihan membuat konten hingga karyawisata untuk langsung terjun menggali informasi dari sumbernya disiapkan bagi para peserta. Aktivitas tersebut menggambarkan 4 area besar yang menjadi concern dari Danone yaitu Nutrisi 1000 Hari Pertama Kehidupan, Isi Piringku, Hidrasi Sehat dan Circular Economy. 

Salah satu aktivitas yang unik namun berarti adalah menengok keseharian warga Desa Bongkasa Pertiwi yang sudah menerapkan gaya hidup berkelanjutan dengan menggunakan Biogas dari hewan ternak yang mereka pelihara di rumah. 

Desa Bongkasa Pertiwi: Surga Tersembunyi di Abiansemal

Pedesaan di Bali selalu punya pesona tersendiri dengan gapura gapura yang berjajar di tepi jalan, pura pura yang menjulang di tiap rumah, dan wangi bunga yang selalu semerbak di manapun kaki kita menjejak. Desa Bongkasa Pertiwi tak jauh berbeda.

Jarak Desa Bongkasa Pertiwi tidaklah begitu jauh dari pusat kota. Dari Pantai Kuta, perjalanan dapat ditempuh dalam jangka waktu satu jam tiga puluh menit menggunakan mobil dengan traffic yang tidak terlalu ramai.

Sekilas tidak ada yang istimewa dengan Desa Bongkasa Pertiwi. Meski sudah berstatus Desa Wisata sejak tahun 2018, Anda tidak akan menemukan ornamen-ornamen wisata swafoto kekinian layaknya desa desa wisata lainnya di Indonesia. Semua karena wisata andalan Desa Wisata yang terletak di kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung ini merupakan wisata alam. 

Tuhan mungkin sedang punya mood yang bagus ketika menciptakan alam Bongkasa Pertiwi. Sepanjang jalan anda dapat menikmati hamparan sawah yang hijau dengan udara yang segar. Jalanan aspal berkelok khas perbukitan Bali membelah perbukitan. Rumah-rumah khas bali dengan lengkap dengan gapura dan tempat persembahyangan berjajar apik disepanjang jalan. Tak ada hingar-bingar, hanya ada suara desir angin dan sesekali gonggongan anjing dari balik pagar. Beberapa warga nampak sedang berdoa dan menaruh sesajen di pinggir jalan. Sungguh potret Bali yang begitu indah dan damai.

Mayoritas warga Bongkasa Pertiwi bertani sebagaimana layaknya masyarakat Bali yang hidup di perbukitan. Aliran Subak atau model irigasi asli Bali mengaliri sawah-sawah yang menjadi penunjang kehidupan masyarakat Bongkasa Pertiwi. Kehidupan di Desa Bongkasa Pertiwi nampak sangat tenang, damai, jauh dari hiruk pikuk perkotaan. 

Desa Bongkasa Pertiwi tidak selalu secantik ini, beberapa tahun yang lalu, sebelum benar-benar menyandang predikat Desa Wisata, Bongkasa Pertiwi sendiri merupakan desa yang biasa saja. Warganya kebanyakan bertani dan berternak sehingga limbah hasil peternakan ada dimana-mana. Limbah hasil peternakan berupa kotoran sapi dan babi dibiarkan menumpuk atau dibuang begitu saja tanpa dapat dimanfaatkan lebih lanjut. Tentu jika mau menjadi Desa Wisata yang apik, limbah ini menjadi PR dari Desa Bongkasa Pertiwi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun