Mohon tunggu...
Agi Julianto Martuah Purba
Agi Julianto Martuah Purba Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Saya senang mengamati, membaca, merasakan dan menyatukan semuanya dalam tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Isolasi Mandiri dari Instagram

26 Maret 2021   11:42 Diperbarui: 26 Maret 2021   12:00 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Istilah isolasi mandiri sangat erat hubungannya dengan pandemi yang belum berujung hari ini. Isolasi mandiri dapat diartikan seperti mengasingkan diri sementara dari objek yang ingin dihindari dan meminimalisir efek yang mungkin akan merugikan sekitar.

Pandemi sangat membuat tingkat penggunaan gawai meingkat pesat. Sebagaimana yang diberitakan CNN bahwa terjadi lonjakan trafik dan peningkatan pengguna baru layanan internet sekitar 30-40% selama WFH (Work From Home).

Sosial media, sebagai salah satu fitur yang begitu digemari dalam penggunaan internet tidak lepas dari radar peningkatan tersebut. Teknologi (Sosial media) memberikan tawaran yang tidak bisa ditolak oleh konsumen. Kenyamanan berselancar. Terlalu naif rasanya jika kita menentang penggunaan internet hari ini. Sekali lagi, kita tidak bisa menolak tawaran yang disuguhkan oleh teknologi.

Ada banyak sosial media yang dapat diinstall dengan begitu mudah di Playstore. YouTube, Instagram, Facebook, Twitter, Line dan WhatsApp. Kegiatan untuk membuka dan scrolling berbagai sosoal media ini seolah sudah menjelma sebagai To-Do List setiap hari, atau bahkan setiap saat.

Sebuah survei yang telah dilaksanakan oleh GWI pada triwulan ketiga 2020, sebagaimana dikutip dari beritasatu, YouTube ada di urutan pertama sebagai sosial media yang paling banyak digunakan. WhatsApp dan Instagram mengikuti di posisi kedua dan ketiga.

Instagram, sebagai sebuah sosial media yang begitu digemari kaula muda, menawarkan kenyamanan yang sungguh memanjakan penggunannya. Algoritma yang bekerja menyuguhkan apa yang kita sukai. Terus-menerus. Tak lepas dari paradigm, bahwa sosial media bisa memberi efek Social Comparison kepada penggunannya, jika tidak digunakan secara baik. Namun, dilain sisi, ketika kita upload sesuatu kesana, mau tidak mau, sesuatu itu juga mungkin sudah menjadi alasan seseorang diluar sana untuk membandingkan dirinya. Ribet tapi candu.

"Less is More" - Ludwig

Tentunya isi tulisan ini tidak seberat pada pengantar diatas. Dengan menyadari pembatasan diri terhadap Instagram (sebagai contohnya), penulis tidak menggunakan Instagram selama satu minggu. Sebagai seorang yang tidak jarang melampiaskan kejenuhan dan mencari hiburan di Instagram, hal ini tergolong sulit. 

Lalu apa saja efek yang dapat dirasakan walau dalam kurun waktu yang singkat itu?

  • Fokus

Terdistraksi terhadap instagram tidak menjadi hal yang tabu lagi dalam kehidupan sehari-hari. Banyak pekerjaan yang menumpuk dan tidak terselesaikan sesuai dengan waktu yang ditentukan dikarenakan suguhan terbaru nan menarik dari Instagram. Dengan isolasi mandiri dari Instgram, penulis bisa kembali fokus pada pekerjaan yang harus diselesaikan tanpa terganggu oleh distraksi instagram. Sulit, tapi bisa.

  • Kreatif

Seorang konten kreator favorit pernah berujar, bored of being bored. Biasanya kreatifitas kita itu muncul ketika kita telah merasa bosan untuk bosan. Ketika penulis sudah bosan dengan suguhan Instagram yang tidak bisa dipungkiri mencekam kuota internet pun waktu, setelah mengambil jarak, penulis menemukan kreatifitas saat itu juga. Nah, kreatifitas ini adalah bahan bakar untuk fokus pada pekerjaan yang ingin diselesaikan.

  • Bahagia

Dengan isolasi madiri dari Instagram, penulis merasa bahagia. Bukan serta merta kebahagiaan itu muncul seketika ketika tidak membuka instagram. Namun, karena itu kita bisa fokus pada kehidupan nyata. Bertukar kabar dengan keluarga, orang terkasih, sahabat dan teman-teman. Ditambah lagi, sebagai seorang yang hidup dengan interaksi sosial yang tergolong tinggi, penulis bisa lebih hadir untuk saat ini. Artinya, tidak jauh dari yang dekat.

Isolasi mandiri dari Instagram selama seminggu, memberikan beberapa manfaat yang baik pada aktivitas sehari-hari. Tentu, produktivitas juga meningkat. Penulis merasa bahwa tingkat stress bisa bertambah jika tidak ada kegiatan yang dilakukan dalam sehari. Bukan karena tidak ada yang dilakukan, namun karena waktu terserap habis untuk Instagram. Dalam bahasa kekinian disebut FAMO (Fear of Missing Out), takut ketinggalan berita terkini.

Mungkin, jika isolasi mandiri ini dapat dilakukan secara berkala dan dalam waktu yang lebih panjang, manfaat yang bisa diterima mungkin lebih banyak. Semoga bermanfaat!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun