Mohon tunggu...
Agil Zawawi
Agil Zawawi Mohon Tunggu... Wiraswasta - masih belajar

kita bisa saja hidup seperti pada pertunjukan indah itu, jikalau topik baru selalu bermunculan di otak kita

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Membaca Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Lumajang Kemarin, Hari Ini, dan Esok

25 Mei 2020   15:30 Diperbarui: 25 Mei 2020   15:40 409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Bagaimana perbandingan pertumbuhan ekonomi kita (Lumajang) terhadap nasional? Terakhir kali kita berada di atas Nasional adalah tahun 2014, mungkin sekilas tidak terlalu buruk namun perlu diingat Lumajang adalah kabupaten yang letaknya di Pulau Jawa yang notabennya penopang PDB Nasional dan kita bukan daerah yang masuk kategori 3T (terdepan, terluar, tertinggal). 

Bahkan yang terbaru, yaitu tahun 2019 ketika Jawa Timur dinobatkan sebagai provinsi dengan PDRB tertinggi kedua Nasional setelah DKI Jakarta, pertumbuhan ekonomi kita malah berada dibawah Nasional dengan hanya mampu berada pada angka 4,77%, berada dibawah Nasional yaitu 5,02% dan Jatim yang tumbuh gagah dengan 5,52%, jauh sekali marginnya. 

Ada apa? Mengapa angkanya serendah itu? Apakah ada peristiwa besar? Mungkin guncangan ekonomi? Mari kita mengelus dada untuk sementara waktu sambil menunggu tulisan saya berikutnya terbit.

AMBYAR yang kedua

Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Lumajang selalu dibawah Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur. Tercatat, terakhir kali kita berhasil melampaui Jatim adalah 2012, sungguh merupakan waktu lampau dan yang sangat menyayat hati adalah margin atau jaraknya yang selalu mencapai kisaran 0,5% per tahunnya. 

Pun setidaknya dalam kurun waktu empat tahun terakhir, bila dibandingkan dengan kabupaten tetangga yang berbatasan langsung dengan kita, praktis kita hanya dapat unggul dari Kabupaten Probolinggo. 

Bahkan apabila dibandingkan dalam lingkup Tapal Kuda, rata-rata pertumbuhan ekonomi kita sekali lagi hanya mampu di atas Kabupaten Probolinggo. Artinya, kita nomor dua terbawah dari sembilan kabupaten/kota di Tapal Kuda. Mengapa kita begitu tertinggal dibanding tetangga-tetangga kita? Bagaimana sejarahnya? Anda tahu? hubungi saya atau komentar dibawah ya.

AMBYAR yang ketiga

Sektor unggulan utama kita mengalami paradoks, sebagian besar mengalami tren kenaikan namun modus(kebanyakan)-nya turun tahun lalu. 

Jadi begini, empat sektor unggulan kita berturut-turut adalah sektor A (Pertanian, Kehutanan, Perikanan), sektor C (Industri Pengolahan), sektor G (Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Motor), dan kemudian sektor F (Konstruksi). Yang terjadi adalah sektor C, G, dan F mengalami tren kenaikan pertumbuhan sejak 2017, bahkan berada di angka yang cukup tinggi sejak 2012. 

Namun pada 2019 ketiga sektor tersebut yang kalau dijumlah kontribusinya terhadap PDRB 2019 mencapai 42,85% mengalami penurunan secara bersamaan sedangkan sektor pertanian naik namun tidak mampu menyentuh angka 1%. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun