Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Esais; Industrial Profiling Writer; Planmaker; Founder Growthmedia, dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Grow Smarter Everyday

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Wisata Halal, Jembatan Kesenjangan antara Kearifan Lokal dan Pasar Global

6 Februari 2025   11:45 Diperbarui: 6 Februari 2025   11:45 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wisata halal bisa menjadi andalan untuk membangun citra positif Indonesia di mata dunia | Ilustrasi gambar : freepik.com / freepik

Di dalam dunia yang semakin terhubung, ragam budaya dan tradisi seringkali menghadapi tantangan besar untuk dapat dilihat dan dihargai secara global. Di satu sisi, globalisasi menawarkan potensi besar untuk memperkenalkan kekayaan budaya lokal kepada dunia, tapi di sisi lain, tidak jarang terjadi ketegangan antara mereka yang mempertahankan keaslian budaya dengan yang mengikuti tuntutan pasar global.

Dalam hal inilah wisata halal hadir sebagai sebuah jembatan yang memadukan dua dunia tersebut, yakni ketika tradisi lokal dan pasar global berpadu dalam harmoni yang saling menguntungkan.

Khusus untuk Indonesia sebagai negara dengan mayoritas penduduk Muslim, wisata halal bukan hanya sebagai sektor yang menyasar wisatawan Muslim saja, tetapi juga menjadi cara untuk menunjukkan kekayaan budaya lokal yang sarat dengan nilai-nilai Islam.

Namun, yang lebih penting lagi adalah wisata halal menawarkan solusi cerdas untuk mengatasi kesenjangan antara kebutuhan lokal dan tuntutan pasar internasional. Hal ini akan membuka kesempatan bagi masyarakat lokal untuk berperan aktif dalam pengembangan sektor pariwisata yang tidak hanya berkelanjutan, tetapi juga inklusif dan menghormati tradisi.

"In the age of globalization, we must be able to preserve our culture while embracing the global market." - Anwar Ibrahim

(Di era globalisasi ini, kita harus mampu menjaga budaya kita sambil merangkul pasar global.)

Pernyataan tersebut sangatlah relevan dengan konsep wisata halal yang memang berusaha menemukan titik temu antara budaya lokal yang khas dengan permintaan pasar internasional yang terus berkembang.

Bagaimanapun, wisata halal bukan hanya tentang menyediakan tempat beribadah atau makanan halal semata, melainkan juga tentang bagaimana menggali nilai-nilai budaya yang ada di sekitar kita dan mengemasnya dalam cara yang menarik bagi wisatawan global sesuai syariat Islam.

Hal ini bukan sekadar tren, tetapi sebuah peluang besar bagi komunitas lokal untuk menjadi agen perubahan dalam ekosistem pariwisata yang lebih luas.

Menggabungkan Tradisi dan Modernitas 

Ketika berbicara tentang wisata halal, itu bukan hanya mengenai tempat-tempat yang ramah untuk wisatawan Muslim, tetapi lebih luas lagi yakni tentang bagaimana budaya lokal dapat diterjemahkan menjadi pengalaman yang relevan dan menarik untuk pasar global.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun