Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Planmaker; Esais; Impactfulwriter; Founder Growthmedia; Dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Think Different, Create Excellent

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menata Batasan Waktu Acuan

2 Januari 2023   13:50 Diperbarui: 2 Januari 2023   13:58 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesamaan acuan waktu diperlukan untuk sinkronisasi beragam aktivitas | Sumber gambar : pixabay.com / JESHOOTS-com

Kebetulan beberapa hari yang lalu saya mengalami sakit gigi. Gigi bagian bawah saya terasa nyeri. Rasanya tidak nyaman sekali saat dipakai untuk makan. Ketika saya tengok di kaca rumah ternyata pada sekitaran gusi terjadi pembengkakan.

Dan yang terpikirkan pertama kali saat itu adalah saya harus ke dokter gigi.

Mekanisme pendaftaran berobat ke dokter gigi di daerah tempat tinggal saya sedikit berbeda dengan pendaftaran berobat sakit pada umumnya. Yaitu harus mendaftar H-1 pada jam-jam yang sudah ditentukan.

Untuk praktik dokter gigi hari Senin waktu pendaftarannya dibuka pada hari Minggu (hari sebelumnya) mulai pukul 8 pagi sampai dengan 12 siang. Sedangkan pendaftaran untuk praktik hari Selasa akan dibuka pada hari Senin dengan jam yang sama.

Saya pun membuat persiapan jauh-jauh jam sebelumnya agar tidak ketinggalan melakukan pendaftaran. Tepat pukul 8 pagi hari Minggu saya mengirimkan pendaftaran via WhatApp ke nomor yang sudah ditentukan sebelumnya oleh pihak klinik.

Saya lihat waktu terkirim pesan WA saya adalah pukul 08.00. Pukul 8 tepat. Tidak kurang, tidak lebih. Mungkin lebih beberapa detik saja dari pengaturan waktu di Handphone (HP) saya. Seharusnya masih keburu untuk masuk dalam batas antrian 10 orang per jadwal praktik dokter gigi.

Tapi, ketika saya tunggu sampai pukul 12 siang hari tersebut nyatanya tidak ada konfirmasi balasan sebagai tanda bahwa saya terkonfirmasi masuk sebagai pasien gigi bermasalah yang hendak ditangani. Dengan kata lain, saya tidak bisa berobat gigi keesokan hari dan mesti mencoba lagi di waktu yang lain.

"Berobat gigi kok sudah seperti daftar lotere saja."  Saya membatin. Dan memang cukup menyebalkan mendapati kenyataan bahwa saya gagal mendaftar padahal secara waktu saya merasa sudah berada pada garis start terdepan. Seharusnya.

"Atau jangan-jangan memang ada orang lain yang lebih dulu mendaftar dari saya. Tapi kan pendaftarannya dimulai jam 8 tepat sampai dengan jam 12?"  Terkait hal ini saya memperkirakan bahwa ada dua kemungkinan mengapa saya gagal mendaftar pengobatan gigi kala itu.

Pertama, pihak klinik mengizinkan curi start pendaftaran, alias calon pasien yang mendaftar sebelum jam 8 waktu pendaftaran dibuka sudah terlebih dahulu mengirimkan WA pendaftarannya dan hal itu dianggap sah oleh pihak klinik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun