Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Planmaker; Esais; Impactfulwriter; Founder Growthmedia; Dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Think Different, Create Excellent

Selanjutnya

Tutup

Music Artikel Utama

3 Pelajaran Karya dari Pencapaian Grup Musik Nasida Ria

21 Juni 2022   14:07 Diperbarui: 21 Juni 2022   16:56 1019
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Grup musik Nasida Ria masih bertahan dengan karya-karyanya hingga kini | Sumber gambar: Dok Nasida Ria via Kompas.com

Terus berkarya apapun yang terjadi. Nasida Ria mungkin dulu pernah menikmati masa-masa keemasannya. Dan kemudian juga mengalami masa "terabaikan" atau bahkan tenggelam dari ingar bingar pemberitaan.

Akan tetapi hal itu tidak lantas menjadikan grup musik ini berputus asa dan berhenti berkarya. Terus mencoba meskipun penikmatnya sudah tidak seperti dulu lagi. Berupaya untuk produktif dari waktu ke waktu.

Lambat laun hal itu pasti akan menemukan celah kebangkitannya kembali yang bisa jadi tidak disangka-sangka. Nasida Ria terus bergerak dengan karya-karyanya. Bukan hanya di bumi Indonesia, tetapi juga di mancanegara.

Dalam hal ini kita harus memahami bahwa terkadang karya kita baru akan mendapatkan pengakuan tatkala orang-orang terdekat justru meragukan. Sebaliknya yang berada nun jauh di sana melihat bahwa kita memang luar biasa. Jadi, jangan pernah berhenti berkarya.

>> Membangun ciri khas

Mengapa harus konsisten dan terus menelurkan karya-karya? Karena dari sanalah kita membangun ciri khas yang kecil kemungkinannya bakalan bisa diduplikasi oleh orang lain. Sebuah ciri khas tidak bisa diciptakan dalam semalam. Hal itu memerlukan waktu panjang dan bisa jadi penuh perjuangan.

Nasida Ria telah menciptakan ciri khas musiknya yang telah begitu melekat dalam ingatan. Sesuatu yang mungkin sulit untuk diungkapkan namun bisa kita rasakan bahwa keunikan itu hanya dimiliki oleh satu sosok saja.

Ciri khas merupakan "intangible asset" yang memang memerlukan effort lebih dalam menciptakannya.

Salam hangat,

Agil S Habib

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun