Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Planmaker; Esais; Impactfulwriter; Founder Growthmedia; Dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Think Different, Create Excellent

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Ketika "Forecasting" Dibuat Sama dengan Target Penjualan, Bagaimana Dampaknya terhadap Operasional Bisnis?

14 Oktober 2021   06:57 Diperbarui: 16 Oktober 2021   15:31 879
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi penyusunan forecasting dan target penjualan baiknya dibedakan.| Sumber: Pixabay via Kompas.com

Mengenai takaran ini sendiri sebenarnya sulit untuk diberikan angka pastinya karena bisa jadi untuk setiap jenis industri akan berbeda-beda. Bahkan untuk masing-masing pelaku bisnis belum tentu bisa saling mengadopsi satu sama lain. Ada proses trial and error untuk membaca kecenderungan dari proyeksi penjualan suatu bisnis.

Yang beberapa kali terjadi di sebuah korporasi bisnis dengan daftar permintaan yang diberikan kepada lini produksi untuk dikerjakan ternyata seringkali mengalami bias. Informasi jumlah order yang harus dikerjakan kerapkali tidak terealisasi dengan sebagaimana mestinya.

Order yang ribuan unit bisa jadi hanya terjual ratusan saja. Sebaliknya, order yang awalnya diinformasikan dengan kuantitas terbatas justru diminta melebihi batas. 

Bagaimanapun juga memang cukup sulit untuk memberikan angka pasti dari suatu permintaan. Sehingga upaya terbaik adalah mencari angka terdekat sebagai tujuan.

Oleh karena itulah mengapa forecasting terkesan sulit untuk dibakukan karena ia senantiasa mencari bentuk yang terbaik sebagai metode perhitungan. 

Pada suatu saat menggunakan satu jenis metode tertentu barangkali memberikan hasil yang mendekati kenyataan. Namun, pada saat yang lain ternyata metode serupa tidak relevan lagi dipergunakan.

Ada perbedaan besar antara target penjualan sebagai harapan dengan proyeksi forecasting sebagai potret kondisi di lapangan. Setiap pelaku bisnis harus jeli melihat peluang dan mesti waspada terhadap potensi kemungkinan negatif yang bisa saja terjadi.

Tugas sebagai tim penjualan tidaklah semata-mata menuangkan angka harapan penjualannya sebagai proyeksi forecasting yang penting kaitannya terhadap jalannya operasional bisnis. Terlebih ketika proyeksi tersebut dilakukan dengan kesan copy paste dari periode-periode sebelumnya.

Forecasting butuh tinjauan dan kajian yang lebih jauh dari sekadar menduplikasi rekam data terdahulu dan menambahkan beberapa hal lain sebagai faktor penambah atau pengurangnya. 

Forecasting membutuhkan sinergi dengan segenap elemen terkait bahwa apa yang mereka sampaikan nantinya akan turut mempengaruhi keberlangsungan bisnis secara keseluruhan.

Salam hangat,

Ash

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun