Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Planmaker; Esais; Impactfulwriter; Founder Growthmedia; Dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Think Different, Create Excellent

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Alasan Mengapa Implementasi "Lean" Perlu Dimulai dari "Prod Plan"

9 September 2021   20:21 Diperbarui: 10 September 2021   06:00 510
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Konsep lean merupakan salah satu pilar penunjang produktivitas | Sumber gambar: istockphoto

"Prod Plan" harus dikondisikan sedemikian rupa sehingga menjadi "ramah" terhadap proses produksi secara keseluruhan. Tidak hanya sebatas pada aktivitas operasional produksi itu sendiri, melainkan juga termasuk pada hal-hal yang mengawali dan mengakhirinya.

Apa saja hal-hal yang mengawali operasional produksi? Tentu saja menyangkut persiapan bahan baku yang akan diproses, dengan kata lain terkait dengan pengadaan material. 

Dalam konsep lean ada satu jenis waste yang perlu dihindari yaitu inventory. Persediaan bahan yang berlebih merupakan suatu masalah karena menambah ongkos penyimpanan barang. Menjadikan uang mandeg yang seharusnya bisa diputar dan memberikan nilai tambah.

Kelebihan bahan di luar kebutuhan ini sangat mungkin dihindari sejak dini yaitu ketika pihak-pihak yang berkewenangan memproses pengadaan barang tidak membeli barang melebihi jumlah yang diperlukan. Dan jumlah tersebut tentunya berdasarkan hasil kalkulasi yang dilakukan oleh tim planner.

Apabila angka kebutuhan memang dibuat bengkak, maka sudah pasti bahan yang tersedia nanti akan berlebih. Begitupun sebaliknya apabila angka perhitungannya dibuat pas, maka tentu tidak akan menimbulkan masalah bahan tersisa dan tidak terpakai.

Dalam rangka mendapatkan angka perhitungan yang tetap tentunya bukan berasal dari penerawangan. Melainkan dari sebuah kalkulasi matematik dengan mempertimbangkan beberapa aspek seperti jumlah order, formula, safety stock, hingga allowance.

Menyiapkan bahan lebih kecil dari kebutuhan adalah masalah seperti halnya menyiapakan bahan yang berlebih.

Bahan yang kurang menjadikan produksi tidak terpenuhi. Ujung-ujungnya mesin mengalami idle, menganggur, dan sejenisnya. 

Utilitas mesin atau peralatan yang rendah adalah kabar buruk bagi efisiensi dan produktivitas. Oleh karena itu, tahapan awal terkait pengadaan harus benar-benar dibuat secara rinci dengan mempertimbangkan berbagai faktor dan data. 

Tim planner tidak bisa berlepas diri dari data. Memastikan awal yang baik merupakan kunci untuk menciptakan akhir sesuai harapan. 

Dengan kata lain, efisiensi, produktivitas, hingga profitabilitas akan sangat ditentukan pada langkah awal ini. Sehingga tahapan ini memang perlu mendapatkan atensi lebih agar semua berjalan dengan baik. Bukankah memang yang paling sulit adalah mengawali?

Salam hangat,

Ash

Refferensi : [1];

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun