Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Planmaker; Esais; Impactfulwriter; Founder Growthmedia; Dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Think Different, Create Excellent

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

"Safety Stock" dan "Allowance" yang Lepas Kendali Akan "Menyakiti" Bisnis

7 September 2021   11:17 Diperbarui: 8 September 2021   09:30 582
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada begitu banyak ketidakpastian dalam sebuah perjalanan bisnis. Utamanya yang terkait dengan dinamika permintaan dan penawaran. Terkadang sebuah permintaan melonjak cukup pesat. Tapi tidak jarang permintaan itu pun juga mengalami terjun bebas daripada periode sebelumnya.

Sementara disisi lain tingkat persaingan yang ketat di dunia bisnis mengharuskan setiap pelaku bisnis untuk senantiasa sigap. Dalam artian bahwa mereka harus selalu mengupayakan bahwa produk-produk mereka bisa diperoleh dengan mudah di pasaran. 

Terlebih ketika produk tersebut merupakan kelompok "produk umum" yang dengan mudah ditemui substitusinya.

Keberadaannya yang langka di pasaran tidak membuat para konsumen khawatir karena masih ada pihak lain yang mampu menyediakan barang serupa. Misalnya produk air mineral kemasan yang jumlahnya cukup bejibun. 

Ketiadaan satu merk produk tertentu jarang sekali menjadikan calon pembelinya enggan untuk membeli barang merk yang lain. Terkecuali memang bagi para konsumen loyal.

Hanya saja seloyal-loyalnya pembeli kalau kebutuhan mereka cukup mendesak sementara barang yang mereka butuhkan tidak ada maka sepertinya idealisme untuk setia pada satu merk produk tertentu juga akan terkikis. Produk merk apapun akan diambil selama masih dalam batas yang mereka yakini.

Sehingga untuk mengantisipasi kemungkinan terlambatnya pasokan maka beberapa pelaku bisnis menerapkan kebijakan membuat stok cadangan atau safety stock yang dimaksudkan sebagai stok darurat guna mencukupi permintaan pasar sembari menunggu penyiapan stok barang yang baru.

Yang namanya safety stock umumnya hanya dibuat dalam jumlah terbatas berdasarkan kalkulasi tertentu. Dengan mempertimbangkan data historikal sekaligus mungkin intuisi pengambil kebijakan maka angka safety stock tersebut seringkali berbeda antar masing-masing pelaku bisnis. 

Ada yang main aman dengan level stok cadangan yang minimalis. Tapi ada juga yang pada waktu-waktu tertentu mengambil risiko lebih meningkatkan secara drastis jumlah cadangan stoknya.

Pada tahun 1998 lalu tatkala krisis moneter melanda, perusahaan yang pernah menjadi tempat saya berkarier berani mengambil risiko besar untuk menaikkan level stok cadangannya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun