Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Planmaker; Esais; Impactfulwriter; Founder Growthmedia; Dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Think Different, Create Excellent

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Hal-hal yang Menyebabkan Aktivitas Makan Butuh Waktu Lebih dari 20 Menit

27 Juli 2021   15:54 Diperbarui: 27 Juli 2021   16:22 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rumah makan merupakan salah satu tempat yang disasar kebijakan PPKM | Sumber gambar: www.tribunnews.com

Kebijakan pemerintah untuk memperpanjang PPKM dengan salah satu aturannya yaitu memberikan batas waktu menyantap hidangan di rumah makan maksimal 20 menit memang berpotensi memantik pro kontra. Apalagi ditengah situasi pandemi yang tak kunjung membaik dan masih adanya pandangan sinis terhadap beberapa kebijakan yang diberlakukan oleh pemerintah. Maka perkara kecil mengenai urusan waktu makan pun bisa saja merembet kemana-mana.

Padahal batasan waktu 20 menit itu sebenarnya terbilang normal untuk dihabiskan oleh seseorang dalam menyantap hidangannya.

 Kalaupun ada sebagian orang yang merasa durasi waktu tersebut terlalu pendek barangkali ada beberapa hal yang turut berkontribusi sehingga waktu yang diperlukan menjadi lebih lama.

Dalam hal ini, mungkin setidaknya ada 3 hal yang menjadikan durasi waktu makan kita berlangsung lebih lama dari "waktu standar". 

Hal-hal yang sebenarnya terlihat sepele ini sebenarnya berkontribusi besar memperpanjang waktu kita saat makan. Padahal waktu tersebut mungkin saja bisa diberdayakan untuk sesuatu yang lainnya.

Fokus yang Terbagi

Melakukan suatu aktivitas sambil diselingi oleh aktivitas yang lain menyebabkan tereduksinya fokus kita. Sama halnya dengan aktivitas kita saat makan. 

Ketika diselingi oleh kagiatan lain seperti mengobrol, mereview hidangan untuk konten, dan sejenisnya akan mengakibatkan perhatian terhadap aktivitas utama yaitu makan menjadi terganggu.

Makanan yang seharusnya sudah tertelan beberapa suap justru gara-gara ngobrol sana-sini maka untuk sesuap saja butuh waktu jeda cukup lama. 

Begitupun dengan mereka yang punya kepentingan membuat konten kuliner. Dimana untuk menjelaskan hidangan yang mereka santap harus menyajikan rincian informasi ini itu dari suatu hidangan sehingga butuh waktu yang cukup panjang sekadar untuk menghabiskan satu porsi makanan saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun