Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Planmaker; Esais; Impactfulwriter; Founder Growthmedia; Dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Think Different, Create Excellent

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Isoman Produktif dan Rekondisi Ulang 5 Aspek Kebiasaan

26 Juli 2021   05:42 Diperbarui: 26 Juli 2021   12:33 763
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Visi dan resolusi pribadi adakalanya perlu diperbarui | Sumber gambar: www.padraig.ca

Pandemi virus corona Covid-19 memang telah melahirkan banyak cerita dan juga cara pandang baru dalam menyikapi sesuatu. 

Tatanan kehidupan tidak sedikit yang mulai bergeser. Istilah-istilah seperti new normal, social distancing, Work From Home (WFH), hingga isolasi mandiri (Isoman) selama hampir dua tahun terakhir ini seperti menjadi primadona.

Demikian halnya dengan ajakan untuk menerapkan protokol kesehatan terus bergaung di segala penjuru. Bukan hanya di dalam negeri, tetapi juga hampir di segenap belahan dunia. 

Fenomena seperti rumah sakit yang penuh, fasilitas yang keteteran, hingga masih terus berlanjutnya angka penularan tak kunjung henti menghiasi headline pemberitaan.

Mereka yang sehat diminta untuk terus waspada, sementara mereka yang telah terpapar dianjurkan agar tidak turut menyebarluaskan pandemi yang masih berkecamuk ini.

Orang-orang dengan kecenderungan gejala mengkhawatirkan banyak yang dirawat di berbagai layanan kesehatan, seperti puskesmas, rumah sakit, hingga tempat-tempat umum yang disulap sebagai rumah sakit darurat.

Sementara mereka yang tampak masih baik-baik saja meskipun terpapar virus alias tanpa gejala atau gejala terkategori ringan disarankan untuk melakukan isoman di tempat kediaman masing-masing. 

Sebagian orang menganggap isoman seperti layaknya pengucilan status seseorang dari masyarakat. Sebagian lagi menilainya sebagai kesempatan untuk bersantai di rumah. Sebagaian yang lain menganggapnya tidak jauh berbeda dengan situasi normal. Dan tidak menutup kemungkinan akan muncul anggapan yang lainnya lagi.

Isoman dikesankan sebagai periode paling membosankan sehingga tidak sedikit dari mereka yang menjalani hal itu justru melakukan rutinitas tak berfaedah demi bisa membunuh waktu dan mengusir rasa jenuh. Padahal ada sisi positif dari isoman yang jikalau dikelola dengan baik akan menjadikan kita pribadi yang memiliki antusiasme baru dalam kehidupan.

Berikut ini adalah 5 hal yang mungkin bisa dilakukan oleh para pelaku isoman untuk menjadikan hari-hari mereka di masa "pengasingan" tersebut menjadi lebih bermakna dan juga bernilai tambah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun