Akhirnya, kerugian ratusan juta pun terjadi. Dan entah harus bagaimana membayar ganti rugi jikalau hal itu sampai dibebankan oleh pihak perusahaan kepada planner. Bisa-bisa harus kerja seumur hidup dengan dipotong gaji tiada henti.
Untungnya, barang-barang salah produksi tersebut masih bisa sedikit diselamatkan dengan cara dijual diskon secara mandiri. Dimana semua pihak diminta bahu-membahu menjadi tenaga penjual dadakan yang bertugas untuk segera menghabiskan ratusan produk gagal tersebut. Dan setelah hampir satu tahun berselang produk bermsalah itupun berhasil dihabiskan.
Kejadian itu pun menjadi sebuah pelajaran berharga dalam perjalanan karier sebagai seorang production planner. Hal itu menyadarkan saya betapa besar risiko yang tersembunyi dibalik profesi yang sepertinya hanya duduk dibalik meja menatap layar komputer.Sepintas seperti memegang kendali video game, akan tetapi efek dampaknya adalah nyata. Jikalau bermain game bisa di restart ulang tatkala mengalami kesalahan, sebuah perencanaan produksi akan tetap menyisakan jejak masalah yang barangkali sampai mengharuskan kita untuk membayar ganti rugi dalam jumlah besar.
Â
Salam hangat,
Ash