Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Planmaker; Esais; Impactfulwriter; Founder Growthmedia; Dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Think Different, Create Excellent

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Risiko Profesi "Planner" yang Ternyata Lebih Besar dari Perkiraan

22 Juli 2021   21:33 Diperbarui: 22 Juli 2021   21:41 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sebagian profesi mungkin memiliki risiko lebih besar daripada yang terlihat| Sumber gambar : www.shutterstock.com

Akhirnya, kerugian ratusan juta pun terjadi. Dan entah harus bagaimana membayar ganti rugi jikalau hal itu sampai dibebankan oleh pihak perusahaan kepada planner. Bisa-bisa harus kerja seumur hidup dengan dipotong gaji tiada henti.

Untungnya, barang-barang salah produksi tersebut masih bisa sedikit diselamatkan dengan cara dijual diskon secara mandiri. Dimana semua pihak diminta bahu-membahu menjadi tenaga penjual dadakan yang bertugas untuk segera menghabiskan ratusan produk gagal tersebut. Dan setelah hampir satu tahun berselang produk bermsalah itupun berhasil dihabiskan.

Kejadian itu pun menjadi sebuah pelajaran berharga dalam perjalanan karier sebagai seorang production planner. Hal itu menyadarkan saya betapa besar risiko yang tersembunyi dibalik profesi yang sepertinya hanya duduk dibalik meja menatap layar komputer.Sepintas seperti memegang kendali video game, akan tetapi efek dampaknya adalah nyata. Jikalau bermain game bisa di restart ulang tatkala mengalami kesalahan, sebuah perencanaan produksi akan tetap menyisakan jejak masalah yang barangkali sampai mengharuskan kita untuk membayar ganti rugi dalam jumlah besar.

 

Salam hangat,

Ash

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun