Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Planmaker; Esais; Impactfulwriter; Founder Growthmedia; Dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Think Different, Create Excellent

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

"Hard Skill" yang Diperlukan untuk Merancang Perencanaan Produksi

22 Juli 2021   16:03 Diperbarui: 23 Juli 2021   08:12 1489
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi hard skill dibutuhkan saat melakukan perencanaan produksi| Sumber: Thinkstock via Kompas.com

Program tersebut dapat dibeli dari penyedia program dengan harga yang tidak murah tentunya. Si pengguna cukup melakukan beberapa penyesuaian seperti nama produk yang ia pakai, material yang ia pergunakan, mesin yang dijalankan, dan lain sebagainya. 

Dengan kata lain setiap perusahaan akan meng-upload setiap database yang mereka miliki untuk selanjutnya dijalankan dalam running program perencanaan produksi.

Setiap perusahaan yang menggunakan layanan program tersebut umumnya akan mendapatkan pelatihan dari pihak provider sampai tim dari perusahaan bersangkutan benar-benar menguasai dan mampu mengoperasikan sendiri programnya setelah dilakukan beberapa penyesuaian tergantung kondisi perusahaan. 

Namun tidak sedikit dari perusahaan yang mengembangkan sendiri program Enterprise Resource Planning (ERP) dengan menggunakan jasa pihak eksternal pembuat program maupun oleh tim internal Information Technology (IT) yang dimiliki oleh perusahaan.

ERP adalah sebuah program terintegrasi yang menggabungkan seluruh informasi terkait sumber daya, perencanaan, serta elemen-elemen lain yang terkait dengan sebuah organisasi secara keseluruhan. Bahkan terkait absensi karyawan pun terkadang turut menjadi satu kesatuan dengannya.

Terkait dengan perencanaan produksi sendiri hal itu akan lebih mudah dilakukan karena sudah terintegrasi antar semua aspek yang dibutuhkan planner mulai dari kapasitas mesin, kesiapan sumber daya, periode preventive maintenance, serta masih banyak lagi yang lain. 

Seorang planner akan dipermudah tugasnya karena tidak perlu lagi mengecek secara satu per satu atau manual dari serangkaian informasi yang menunjang pembuatan sebuah rencana produksi.

Mungkin bisa diibaratkan seperti main game simulasi, di mana pemainnya cukup dengan mengeklik beberapa tombol dan sesuatu yang kita harapkan terjadi. Syaratnya hanya jangan sampai salah langkah membuat keputusan mengeklik atau mengetikkan sesuatu kedalam program tersebut. 

Satu lagi, setiap informasi yang tersimpan dalam database yang dimasukkan kedalam program haruslah valid sehingga bisa merepresentasikan kondisi sebenarnya.

Bagi perusahaan atau organisasi yang tidak mempergunakan kedua hal tadi kemungkinan akan memilih menggunakan cara manual dengan memanfaatkan aplikasi umum seperti Microsoft Project ataupun Microsoft Excel. 

Namun, Microsoft Excel sepertinya lebih umum dipergunakan mengingat program ini cukup familiar dan cukup sederhana dalam pemanfaatannya. Sebuah rencana produksi pun bisa dibangun menggunakan Excel asalkan memahami konsep-konsep tentang perencanaan produksi berikut data-data yang terkait dengan penyusunan hal itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun