Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Planmaker; Esais; Impactfulwriter; Founder Growthmedia; Dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Think Different, Create Excellent

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Tempat Kerja Angker, Karyawan Kesurupan, dan Cara Pandang Nalar Logis Vs Mistis

6 Juli 2021   08:26 Diperbarui: 6 Juli 2021   09:13 1242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Sistem Kesehatan dan Keselamatan Kerja | Sumber gambar : safetynet.asia

Dunia kerja profesional sangat identik dengan hal-hal yang mengedepankan aspek logis, berbasis data, serta mengutamakan nalar kritis ketimbang sesuatu yang sifatnya abstrak, tidak kasatmata, dan sejenisnya. Dengan kata lain terkait urusan pekerjaan yang berbasis profit maka ilmu pengetahuan saintifik serta wawasan manajerial akan menjadi landasan utama pada hampir setiap langkah kebijakan yang diambil.

Hal ini sangat wajar mengingat sukup banyak lembaga pendidikan mulai dari sekolah kejuruan hingga jurusan fakultas perkuliahan yang menyediakan bidang-bidang pendukung dari beberapa hal yang menopang keberadaan dunia kerja profesional itu sendiri.

Beberapa bidang keilmuan seperti teknik mesin, teknik kimia, teknik industri, sumber daya manusia, manajemen, ekonomi, psikologi, teknologi informasi, dan masih banyak lagi yang lainnya muncul sebagai pilihan bidang minat karena memang hal itu diperlukan keberadaannya di dunia kerja.

Dan dari segenap bidang keilmuan tersebut hampir semuanya memiliki landasan nalar logis yang jelas. Memiliki kerangka berfikir yang sistematis, berdasar fakta, mengacu pada data, serta bisa dijangkau oleh otak berfikir setiap orang. Sangat sedikit atau bisa dibilang hampir tidak ada samasekali sistem manajerial di dunia kerja yang mengusung sesuatu yang bersifat misnis, supranatural, dan terlebih yang berbau klenik.

Beberapa hal semacam itu rasa-rasanya jauh dari pertimbangan untuk dikelola sistem manajemen organisasi bisnis manapun. Baik itu didalam maupun di luar negeri. Baik itu korporasi multinasional maupun perusahaan berkelas UMKM sekalipun.

Jikalau ada beberapa hal yang "nyerempet" dengan klenik sepertinya terjadinya masih cukup minim dan menyangkut beberapa detail saja. Sementara secara garis besar pengelolaan organisasi mulai dari perekrutan tenaga kerja, peningkatan produktivitas, hingga pengelolaan sistem Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) masih didasarkan pada kelimuan yang berbasis data dan logika.

Akan tetapi, kita tidak bisa memungkiri bahwa terkadang ada beberapa peristiwa atau kejadian di lingkungan kerja yang cenderung berakitan dengan sesuatu yang diluar nalar. Hal-hal yang mengarah pada alam tak kasat mata yang seklias sepertinya tidak tampak namun diyakini keberadaannya.

Fenomena Tempat Angker dan Pekerja yang Kesurupan

Beberapa kali saya menjumpai sebuah fenomena yang sebenarnya cukup jamak terjadi di lingkungan masyarakat kita namun saat diperbandingkan dengan cara pandang dunia modern hal itu sepertinya kurang terlalu diperhitungkkan.

Sebagian masyarakat kita sampai saat ini masih mempercayai keberadaan beberapa tempat yang disinyalir sebagai tempat angker dan dihuni oleh beberapa makhluk astral dari dunia lain. Mereka percaya bahwa tempat-tempat tertentu ada penunggunya sehingga kita tidak boleh bertindak semena-mena yang sekiranya bisa mengusik eksistensi makhluk lain tersebut.

Dan diantara tempat-tempat yang dianggap angker itu tidak jarang diantaranya yang merupakan lokasi pabrik atau tempat kerja yang masih aktif beroperasi. Bahkan sebagian orang yang bekerja ditempat-tempat tersebut merasakan pengalaman mistis bersua makhluk yang bukan dari bangsa manusia ataupun hewan. Meskipun pengalamannya hanya sebatas melihat peristiwa janggal dan aneh, tapi setidaknya hal itu sudah mampu menjadikan sebagian orang yang lain percaya bahwa ada tempat-tempat tertentu yang memiliki aura berbeda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun