Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Planmaker; Esais; Impactfulwriter; Founder Growthmedia; Dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Think Different, Create Excellent

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Menjaga Nutrisi ala Sunnah Nabi, KOJIMA Kunci Rengkuh Nikmat Ramadan dalam Imun dan Iman

20 April 2021   10:29 Diperbarui: 20 April 2021   17:49 1156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
KOJIMA, Sumber Nutrisi yang Berdasar Sunnah Nabi | Sumber gambar : Diolah dari KOJIMA Product Knowledge Samber!

Suasana pandemi COVID-19 yang masih belum usai menjadikan Bulan Suci Ramadan kali ini tidak semata tentang upaya memperbaiki diri, menjaga hati, atau meningkatkan kualitas ibadah di bulan suci. Akan tetapi juga berupa tindakan perlawanan terhadap pandemi yang meliputi ketaatan terhadap protokol kesehatan, upaya menjaga imunitas tubuh, serta kepedulian untuk menjaga kesehatan diri masing-masing sehingga terhindar dari paparan virus maupun jenis-jenis penyakit lainnya.

Ramadan yang kita jalani tahun ini bukanlah Ramadan pertama yang berjalan dalam periode pandemi COVID-19, sehingga sayogyanya kita sudah lebih banyak belajar dari tahun sebelumnya agar tetap bisa menikmati momen bulan suci ini secara optimal. Menunaikan ibadah puasa Ramadan bukanlah alasan yang menjadikan tubuh kita kehilangan tenaga, lemah, atau apalagi mudah jatuh sakit. Justru aktivitas ibadah puasa kita memiliki cukup banyak hikmah terkait dengan kesehatan diri. Sebagaimana dikutip dari laman kementerian kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), ibadah puasa memiliki setidaknya tiga manfaat besar yaitu berupa mengoptimalkan proses detoksifikasi yang dilakukan tubuh, meningkatkan kemampuan regenerasi sel oleh organ-organ tubuh, dan memperkuat sistem kekebalan tubuh.

Secara garis besar ibadah puasa sangatlah membantu dalam melindungi aspek kesehatan seseorang yang menjalankannya. Hal ini sangat wajar mengingat Agama Islam sendiri merupakan agama yang mengajari umatnya untuk senantiasa menerapkan gaya hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga setiap aktivitas ibadah yang disyariatkan kepada umat muslim tentunya memiliki cukup banyak hikmah dibaliknya, termasuk diantaranya adalah kesehatan.

"Bulan suci Ramadan kali ini adalah kesempatan besar untuk merengkuh manfaat dari sunnah nabi. Bukan semata tentang tata cara melaksanakan ibadah, tapi juga tentang bagaimana hidup dengan lebih sehat. Keselarasan diantara keduanya akan memastikan momen Ramadan menjadi lebih indah untuk diarungi."

Kita mengetahui bahwa ibadah puasa Ramadan selain merupakan bagian dari rukun Islam yang wajib ditunaikan, ternyata menurut beberapa hasil studi juga menunjukkan kontribusi positif terhadap kesehatan para "pelakunya". Kesehatan merupakan bagian dari kenikmatan yang diberikan oleh Allah SWT kepada hamba-Nya. Hanya saja terkadang hal itu seringkali dilupakan oleh sebagian orang. Padahal Baginda Nabi Muhammad SAW sebagai tauladan dan panutan segenap umat muslim di dunia merupakan sosok yang memegang teguh arti penting kesehatan. Bahkan bisa dibilang kalau beliau adalah manifestasi langsung dari keselarasan antara aspek rohaniah dengan jasmaniah.

 Ibadah menjadi jembatan serta representasi ketaatan hamba terhadap penciptanya sekaligus sebagai media yang mengantarkan diri seseorang untuk senantiasa sehat secara jasmani. Sebagaimana disampaikan dalam beberapa riwayat dan sirah nabawiyah (sejarah perjalanan hidup nabi), Rasullullah Muhammad SAW hanya mengalami sakit sebanyak dua kali saja sepanjang hidupnya. Hal ini membuktikan bahwa beliau merupakan sosok yang benar-benar menjaga kesehatan diri. Sehingga sepatutnyalah kita sebagai umatnya turut meneladani apa yang beliau lakukan.

Apa rahasia Baginda Nabi sehingga memiliki kondisi fisik begitu prima di hampir sepanjang usia hidup beliau? Barangkali sebagian dari kita ada yang mengatakan karena beliau adalah nabi, bukan manusia biasa, dekat dengan Sang Pemilik Kesehatan, dan sejenisnya. Namun dari sisi menjalani hidup sehari-hari sebenarnya Nabi Muhammad SAW merupakan nabi dan rasul yang paling "manusiawi". Beliau menikmati hidangan dan menjalani hidup selayaknya kita pada umumnya. Beliau melakukan rutinitas sebagaimana yang orang-orang kebanyakan lakukan dalam kesehariannya. Bedanya mungkin beliau memiliki pengetahuan yang luar biasa khususnya tentang hal-hal yang berkhasiat bagi kesehatan tubuh. Dan pengetahuan itulah yang sebenarnya bisa kita manfaatkan sebagai bekal berharga untuk turut meneladani bagaimana pola hidup beliau sehingga memiliki fisik yang tangguh.

Wasiat Kanjeng Nabi

Suatu ketika Kanjeng Nabi Muhammad SAW pernah berwasiat kepada para sahabat dan tentunya kepada kita juga sebagai umatnya. Beliau mengatakan, "Aku tinggalkan kepadamu (umatku) dua perkara. Jika kamu berpegang teguh kepada keduanya maka niscaya kamu tidak akan tersesat untuk selama-lamanya. (Dua perkara itu adalah) Al-Qur'an dan Sunnah." (HR Muslim). Dalam kaitannya dengan kesehatan, kedua hal itu (Al-Qur'an dan Sunnah) juga memberikan kita banyak petunjuk yang jikalau digali lebih jauh pasti akan dapat memberikan pengaruh positif bagi kita.

Dalam beberapa kesempatan Rasullullah Muhammad SAW setidaknya telah mewariskan kepada kita beberapa "resep" hidup sehat. Beliau pernah bersabda perihal manfaat madu, habbatussasuda (jinten hitam), dan korma sebagai komoditas yang memiliki fungsi penting dalam memelihara kesehatan tubuh seseorang.

Sebuah riwayat hadits Nabi Muhammad SAW mengatakan bahwa madu merupakan obat untuk sakit jasmani. Melengkapi Al-Qur'an yang memiliki peran penting sebagai obat bagi aspek ruhani. Bahkan madu juga disinggung oleh Allah SWT didalam Al-Qur'an Surat An-Nahl ayat 68-69 yang intinya adalah didalam madu tersimpan khasiat menyembuhkan bagi manusia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun